Sukabumi (Antara Megapolitan) - Polisi lalu lintas dari Polres Sukabumi, Jawa Barat membantu pemulangan bayi berusia 25 hari yang ditahan pihak RSUD Sekarwangi karena orang tuanya tidak bisa membayar biaya pelayanan medis.

"Kami menerima informasi dari komunitas Railfans, bahwa bayi yang dilahirkan di kereta api beberapa waktu lalu tidak bisa pulang karena orang tuanya kurang biaya untuk membayar pengobatan di RUSD Sekarwangi. Secara spontan usai apel pagi, Selasa, (8/12) kami anggota Polantas Polres Sukabumi iuran dan Alhmadulillah bisa membantu bayi itu sehingga bisa pulang," kata Kasat Lantas Polres Sukabumi, AKP Raden Erik Bangun Prakasa kepada wartawan, di Sukabumi, Selasa.

Bayi bernama Aisyah Shaqila Risqi yang tertahan di RSUD Sekarwangi hingga usianya 25 hari merupakan pasangan dari Taufik Hidayat (38) dan Khosiyyah Nasution (36).

Menurut Erik, komunitas Railfans ini juga berperan dalam memberikan bantuan sehingga hasil iuran dari pihaknya dan komunitas itu uangnya bisa digunakan untuk menebus bayi yang lahir di KRL Pangrango jurusan Bogor-Sukabumi pada Kamis, (12/11) lalu yang langsung dilarikan ke rumah sakit ini.

Bantuan ini merupakan salah satu kepedulian pihaknya kepada masyarakat yang membutuhkan, selain itu untuk mengubah pandangan masyarakat bahwa Polantas selalu menakutkan jika bertemu di jalan raya.

"Kami siap membantu dan terbuka kepada siapapun. Dan kami berharap bantuan kecil ini juga bisa dimanfaatkan oleh orang tua bayi itu," tambahnya.

Sementara, anggota Railfans Sukabumi, Dede Soleh Saepul mengatakan mendengar informasi bahwa bayi yang dilahirkan di atas KRL Pangrango beberapa waktu lalu tidak bisa pulang karena ditahan pihak RSUD Sekarwangi yang disebabkan orang tuanya kekurangan biaya maka pihaknya menghubungi polisi lalu lintas dan langsung disambut baik oleh Satlantas Polres Sukabumi.

"Kami apresiasi rekan dan anggota Polantas yang cepat tanggap menerima informasi ini, sehingga si bayi akhirnya bisa pulang setelah tertahan lama di RSUD Sekarwangi," katanya.

Di tempat yang sama, ayah dari bayi itu, Taufik mengatakan sangat terbantu dan berterima kasih banyak kepada pihak Satlantas Polres Sukabumi dan komunitas Railfans Sukabumi yang telah membantu dalam biaya pengobatan istri dan anaknya.

Awalnya ia kesulitan pembayaran pasca perawatan bayinya karena total biaya pengobatan di rumah sakit milik daerah itu sebesar Rp12.036.000 dan ia hanya memiliki uang sebesar Rp8 juta.

"Karena uang saya hanya segitu dan sisa kekurangannya tidak ada sehingga bayi saya tidak diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit dan kami pun mengucapkan terima kasih banyak kepada Satlantas Polres Sukabumi dan Komunitas Railfans Sukabumi yang telah membantu kekurangan pembayaran ke rumah sakit ini," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015