Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi mengandalkan varietas genjah untuk meningkatkan produksi pangan khususnya beras yang dikarenakan lahan pertanian di Kota Sukabumi, Jawa Barat sudah sangat terbatas.
"Untuk meningkatkan produksi pangan di tengah lahan pertanian yang semakin terbatas, varietas genjah seperti padi tentunya menjadi andalan kami untuk memenuhi persediaan pangan warga, karena waktu tanam hingga panen tidak membutuhkan waktu yang lama." kata Kepala DKP3 Kota Sukabumi Andri Setiawan di Sukabumi, Kamis.
Andri mengakui bahwa Kota Sukabumi sangat mengandalkan pasokan pangan dari luar daerah, karena produksi pangan dari lahan pertanian yang ada hanya bisa mencukupi 30 persen dari kebutuhan.
Maka dari itu, sejalan dengan program Kementerian Pertanian RI yang mencanangkan Indeks Pertanaman (IP) 400, pihaknya saat ini gencar melakukan sosialisasi kepada petani untuk menanam varietas genjah seperti padi.
Selain itu, mengoptimalisasi lahan pertanian yang tersisa serta memanfaatkan lahan perkarangan rumah untuk dijadikan tempat menanam tananam yang cepat panen, karena selain bisa dikonsumsi sendiri juga hasilnya pun bisa dijual untuk tambahan pendapatan.
"Melalui IP 400, dalam setahun bisa empat kali panen dan kami pun berupaya untuk meningkatkan produktifitas panen khususnya beras, sehingga bisa mendongkrak pasokan pangan untuk kebutuhan warga," tambahnya.
Sementara, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan untuk mempertahankan dan mencegah alih fungsi lahan pertanian produktif yang ada di Kota Sukabumi, Pemkot Sukabumi terus mengembangkan sektor pertanian seperti melalui program Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang hingga 2021 telah ditetapkan seluas 43,1 hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Untuk meningkatkan produksi pangan di tengah lahan pertanian yang semakin terbatas, varietas genjah seperti padi tentunya menjadi andalan kami untuk memenuhi persediaan pangan warga, karena waktu tanam hingga panen tidak membutuhkan waktu yang lama." kata Kepala DKP3 Kota Sukabumi Andri Setiawan di Sukabumi, Kamis.
Andri mengakui bahwa Kota Sukabumi sangat mengandalkan pasokan pangan dari luar daerah, karena produksi pangan dari lahan pertanian yang ada hanya bisa mencukupi 30 persen dari kebutuhan.
Maka dari itu, sejalan dengan program Kementerian Pertanian RI yang mencanangkan Indeks Pertanaman (IP) 400, pihaknya saat ini gencar melakukan sosialisasi kepada petani untuk menanam varietas genjah seperti padi.
Selain itu, mengoptimalisasi lahan pertanian yang tersisa serta memanfaatkan lahan perkarangan rumah untuk dijadikan tempat menanam tananam yang cepat panen, karena selain bisa dikonsumsi sendiri juga hasilnya pun bisa dijual untuk tambahan pendapatan.
"Melalui IP 400, dalam setahun bisa empat kali panen dan kami pun berupaya untuk meningkatkan produktifitas panen khususnya beras, sehingga bisa mendongkrak pasokan pangan untuk kebutuhan warga," tambahnya.
Sementara, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan untuk mempertahankan dan mencegah alih fungsi lahan pertanian produktif yang ada di Kota Sukabumi, Pemkot Sukabumi terus mengembangkan sektor pertanian seperti melalui program Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang hingga 2021 telah ditetapkan seluas 43,1 hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022