Sukabumi, 28/5 (ANTARA) - Warga Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, yang tergabung dalam Asosiasi Masyarakat Pengelola Hasil Hutan Bukan Kayu Indonesia Cabang Sukabumi menemukan sisa jasad korban Sukhoi lokasi jatuhnya pesawat.

Jasad yang ditemukan tersebut adalah jasad utuh yang diduga awak Sukhoi warga negara Rusia, jasad setengah badan dari dada sampai pinggang dan serpihan jasad lainnya, selain itu menemukan identitas yang diduga milik korban seperti KTP, kartu identitas penerbang, kartu nama dan lain-lain.

"Kami menemukan jasad-jasad tersebut selama sepekan di lokasi jatuhnya pesawat di kawasan Gunung Salak, tepatnya di 500-700 meter dari lokasi tersebut," kata Ketua AMPHHBKI Cabang Sukabumi, Junaidi Abdullah kepada ANTARA, Senin.

Menurut Junaidi, di hari pertama yakni Minggu (20/5) warga yang berjumlah 13 orang menemukan serpihan jasad korban seperti jari dan tangan di sekitar lokasi, kemudian di hari berikutnya warga juga menemukan jasad serta identitas milik korban.

"Pada Kamis, 24/5 kami berhasil menemukan satu jasad utuh yang diduga awak dari pesawat nahas tersebut warga negara Rusia dilihat dari postur tubuh dan muka korban, di sekitar lokasi juga kami menemukan identitas penerbang yang diduga milik korban tersebut. Korban ditemukan tertimbun tanah dan kondisinya sudah membengkak," tambahnya.

Selain jasad utuh, dikatakan dia warga juga menemukan jasad yang kondisinya sudah setengah badan dari dada sampai pinggang dan serpihan tubuh lainnya. Karena khawatir terjadi masalah warga meninggalkan jasad tersebut dan hanya membawa kartu identitas milik para korban.

"Untuk bukti, kami foto seluruh penemuan kami ini dan kami ke lokasi tujuannya bukan untuk evakuasi atau mencari jasad korban hanya kegiatan rutin kami saja, sehingga jasad korban tidak kami bawa dan kami turun dari Gunung Salak pada Sabtu (26/5)," kata Junaidi yang merupakan warga Kampung Ciutara, Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug.

Identitas yang diduga milik korban dengan nama, Anton Daryanto, Herman Suladzi, Edie Satriyo, Capt Avirianto, Tirta Hidayat dan Darmayanti Lubis.


Aditya

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012