Dua peneliti sekaligus praktisi ilmu sosial alumni Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI), Garnadi Walanda Dharmaputra dan Prihandoko menggagas sebuah gerakan yang diberi nama #CerdasBerdonasi.

Mengusung slogan "Ayo teliti. Awas manipulasi.", #CerdasBerdonasi bertujuan untuk mengajak publik supaya lebih teliti dan hati-hati sebelum berdonasi atau memberi sumbangan ke mana pun.

"Ini sebuah gerakan bersama agar kita saling mengingatkan," kata Garnadi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Baca juga: UI terima donasi beasiswa Rp50 miliar dari Dato' Dr. Low Tuck Kwong

Garnadi menjelaskan, #CerdasBerdonasi bergerak di berbagai kanal media sosial, yakni Instagram (@cerdasberdonasi), TikTok (@cerdasberdonasi), Twitter (@cerdasberdonasi), dan Facebook Fanpage (Cerdas Berdonasi).

Lewat kanal-kanal tersebut #CerdasBerdonasi mencoba untuk mengingatkan sekaligus mengedukasi publik lewat konten-konten berisi berbagai informasi dan tips mengenai berdonasi yang aman dan tepat sasaran, termasuk soal aturan hukum pengumpulan sumbangan atau donasi.

"Kami berupaya untuk terus menyampaikan bahwa teliti serta cek dan ricek sebelum menyumbang merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan calon donatur," ujarnya.

Baca juga: Human Initiative, Debellin dan Debaby salurkan tisu basah untuk anak Indonesia

Menurut Garnadi, ketelitian, kewaspadaan, serta cek dan ricek perlu diterapkan setiap masyarakat ingin berdonasi atau menyumbang. Sebagai contoh, menyumbang ke peminta-minta di jalanan, pengasuh yayasan yang berkeliling dari rumah ke rumah, hingga lembaga-lembaga donasi yang membuka penggalangan dana secara daring.

"Sikap ini jangan diartikan kita menaruh curiga terhadap peminta sumbangan atau penggalangan donasi. Tapi menjadi semacam benteng bagi kita semua agar tak terjebak atau secara tidak sadar mendukung berbagai kepentingan yang bersembunyi di balik upaya menjaring simpati lewat ajakan berdonasi," ucap dia.

Sementara itu Prihandoko menambahkan selama ini banyak anggapan bahwa yang terpenting dalam berdonasi atau memberi sumbangan adalah niat dan ikhlas.

Baca juga: PMI terima donasi 100 ribu dolar AS untuk penanganan gampa Sulbar dari Palang Merah China

Anggapan itu, kata dia, jelas sangat tepat, tapi alangkah baiknya jika niat dan ikhlas itu diikuti sikap teliti dan waspada sebelum memberi sumbangan agar bantuan yang diberikan tak disalahgunakan.

"Sayang sekali kalau niat mulia untuk membantu sesama ternyata tak sampai ke tangan si penerima," ujarnya.

Pewarta: Subagyo

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022