Tim peneliti Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) yang dimotori oleh Dr.Eng. Muhamad Sahlan, S.Si., M.Eng., Habiburrahman Zulfikri, S.Si., M.Sc., Ph.D., dan Dr. Kenny Lischer, S.T., M.T., saat ini melakukan penelitian terkait obat-obatan alternatif COVID-19 dengan menggunakan pendekatan bioinformatika.

"Salah satu studi kasus riset yang telah dilaksanakan di FTUI adalah penelitian propolis asli Indonesia yang telah dilakukan mulai dari identifikasi senyawa alam hingga skrining senyawa propolis melalui pendekatan bioinformatika," kata Muhammad Sahlan dalam taklimat media di Depok, Jawa Barat, Senin.

Ia mengatakan dengan menggunakan pendekatan bioinformatika tim peneliti dapat melakukan skrining terhadap berbagai macam zat yang terkandung dalam bahan-bahan herbal.

Baca juga: Mahasiswa FTUI mengajar anak-anak putus sekolah selama pandemi COVID-19

Skiring dilakukan dengan memfokuskan pada target "surface" protein dari COVID-19.

"Kami dapati bahwa pendekatan 'molecular docking' dan 'molecular dynamic'merupakan dua pendekatan yang pas untuk mengeksplorasi kemungkinan pola interaksi molekul antara reseptor dengan ligan," kata Sahlan terkait penelitian propolisnya.

Ia menjelaskan "molecular docking" merupakan proses simulasi untuk memprediksi apakah dan bagaimana suatu protein dapat berinteraksi dengan suatu molekul (ligan). Sementara "molecular dynamic" adalah metode simulasi yang menganalisis perpindahan fisik dari suatu molekul.

Baca juga: Mahasiswa FTUI berhasil raih tiga gelar kompetisi Net Zero Healthy Building

Dalam kaitannya dengan eksplorasi senyawa berkhasiat untuk COVID-19, katanya, ligan merupakan kandidat senyawa yang dapat dipakai untuk melihat interaksinya dengan salah satu target protein pada virus COVID-19.

Sementara reseptor adalah bagian protein dari virus COVID-19 yang memiliki kemungkinan untuk berinteraksi dengan kandidat senyawa (ligan).

Sedangkan Habiburrahman Zulfikri mengatakan melalui penelitian itu tim menemukan beberapa senyawa yang terindikasi memiliki potensi berinteraksi dengan virus COVID-19.

Meskipun pendekatan memiliki potensi dalam pengembangan obat alternatif, katanya, akan tetapi belum banyak ahli yang mendalaminya. Hal ini yang menginspirasi tim FTUI untuk melaksanakan pelatihan dengan tema “Bioprospek Zat Alam untuk COVID-19 Melalui Pendekatan In-Silico.”

Baca juga: FTUI kembangkan desain termometer otomatis untuk screening COVID-19

"Pelatihan ini kami selenggarakan untuk memperkenalkan dan mendorong pengembangan riset obat alternatif COVID-19 melalui kedua pendekatan bioinformatika diatas," katanya.

Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 26 November 2021, dihadiri oleh 84 peserta secara daring dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian dari dalam dan luar negeri, demikian Habiburrahman Zulfikri.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021