Kupang, (Antara Megapolitan) - Asosiasi Tours dan Travel (ASITA) Nusa Tenggara Timur mendesain paket perjalanan wisata yang rasional dalam upaya mendukung pembangunan pariwisata di daerah ini sebagai salah daerah tujuan wisata dunia di Indonesia.

"Desain paket perjalanan wisata ini mungkin yang bisa kami berikan dalam upaya mendukung pembangunan pariwisata di NTT," kata Ketua DPD ASITA NTT Abednego Frans kepada Antara di Kupang, Kamis.

Ia menambahkan sektor pariwisata telah menjadi salah satu pilar ekonomi yang kompetitif di Indonesia, sehingga target wisatawan manca negara yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 275 juta orang pada 2019, bukanlah sesuatu yang tidak mungkin.

Wisatawan dari Hongkong, Jepang dan Australia memberi sumbangsih terbesar dalam jumlah kunjungan wisatawan di Indonesia setiap tahun, Hongkong menyumbang 30 juta orang wisatawan dalam setahun, Jepang 20 juta orang dan Australia 10 juta orang.

"Kita harapkan NTT bisa kebagian lima persen dari jumlah wisatawan tersebut. Karena itu, harus didukung dengan promosi dan paket perjalanan wisata yang rasional. Tanpa adanya itu, NTT hanya sedikit mendapat kunjungan wistawan manca negara," ujarnya.

Ia menambahkan ASITA sebagai mitra kerja pariwisata, harus prosesional di bidangnya agar mampu mengembangkan pariwisata di daerah ini ke arah yang lebih baik dengan nilai jual yang tinggi.

"Ke depan, NTT tidak lagi menerima sisa-sisa wisatawan yang sudah kelelahan melancong di Bali dan Lombok, tetapi menjadi pintu masuk utama bagi negara-negara dari selatan seperti Australia dan Pasific," katanya.

Ia menambahkan ASITA berharap pemerintahan Gubernur NTT Frans Lebu Raya dapat menjalin kerja sama dengan sejumlah maskapai penerbangan dalam negeri untuk membuka rute penerbangan Kupang-Dili-Australia, pp untuk memancing masuknya arus wisatawan dari selatan Indonesia.

"Kendala kita adalah belum adanya penerbangan langsung antara Kupang-Dili-Australia, sehingga menyulitkan ASITA NTT dalam membuat paket wisata secara permanen," ujarnya.

Pewarta: Hironimus Bifel

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015