Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dan Wings Group Indonesia melalui Yayasan Wings Peduli bekerja sama memfasilitasi vaksinasi COVID-19 yang berkonsep walk-in dan drive-thru, untuk melayani masyarakat dari berbagai macam golongan, mulai dari anak usia 6 tahun hingga lansia.

"Kami pun sangat mengapresiasi langkah Yayasan Wings Peduli yang telah membantu mendirikan fasilitas-fasilitas vaksinasi Covid-19 serta ruang istirahat untuk para nakes di lingkungan RSUI, serta mendukung berjalannya acara ini," kata Direktur Utama RSUI Dr. dr. Astuti Giantini dalam keterangannya, Kamis.

RSUI dan Yayasan Wings Peduli berharap seluruh upaya ini dapat menjadi salah satu medium bermanfaat bagi masyarakat luas agar terliterasi dengan lebih baik serta mendapatkan akses vaksinasi Covid-19 sehingga Herd Immunity dapat segera tercapai.
 
Direktur Wings Group Indonesia Meriam Katombo menyampaikan bahwa Wings memiliki filosofi bahwa ‘all good things in life should be accessible for everyone’, dimana semua yang berkualitas dalam hidup ini harus dapat diakses oleh semuanya, tanpa terkecuali, termasuk dengan akses terhadap fasilitas kesehatan dan ilmu pengetahuan yang terus berkembang. 

"Besar harapan kami agar seluruh upaya ini mampu menjangkau dan melayani masyarakat luas secara aman, nyaman dan tepat sasaran, termasuk vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun. Semoga sentra vaksinasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas untuk mendapatkan sarana vaksinasi yang lebih aman dan nyaman, serta dapat terliterasi dengan baik," tuturnya.

Selain menyediakan vaksinasi RSUI dan Wings Peduli menggelar rangkaian seminar awam dengan tajuk utama: “Menuju New Normal 2022”. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan literasi yang lebih baik terkait kesehatan. 

"Seminar Awam Bicara Sehat dari RSUI secara konsisten hadir untuk memberikan pengetahuan dan informasi seputar isu kesehatan untuk masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mambantu meningkatkan literasi masyarakat sehingga dapat menciptakan masyarakat Indonesia yang lebih sehat," kata Astuti Giantini.

Seperti kita ketahui bahwa menjelang akhir tahun 2021, dunia masih bergelut dengan pandemi COVID-19. Lebih dari 4,2 juta orang yang telah terinfeksi dengan lebih dari 143 ribu orang yang meninggal. 

Setelah dihantam kasus COVID-19 tertinggi pada sekitar bulan Juli-Agustus 2021 lalu, dan akhirnya melandai pada Oktober-November 2021, kekhawatiran terhadap lonjakan kasus kembali dikhawatirkan. Terlebih lagi, tanggal 24 November 2021 lalu WHO mengemukakan adanya varian baru covid-19 yang disebut dengan Omicron, telah dianggap sebagai VOC. 

VOC diartikan sebagai varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan serta kematian dan bahkan dapat mempengaruhi efektivitas vaksin. Sebelum Omicron, WHO telah menetapkan varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta sebagai VOC. 

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021