Jakarta, (Antara Megapolitan) - Aktivis muda Nahdhiyin, Cupli Risman menyatakan siap maju untuk menjadi calon Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor periode 2015-2020.
"Majunya saya menjadi Ketua Umun GP Ansor ini, ingin membawa perubahan dengan tidak meninggalkan peran ulama yang terus membimbing kita untuk kemajuan dan kemaslahatan umat," katanya di Jakarta, Kamis.
Pemilihan Ketua Umum GP Ansor akan berlangsung pada 25-28 November 2015, di Pondok Pesantren Panda Larang, Yogyakarta.
Cupli mengatakan keinginannya untuk menjadi Ketua Umum GP Ansor periode 2015-2020 ini sudah mendapat restu dari para ulama, disamping tekadnya ingin mengembalikan peran sejarah GP Ansor terhadap Republik Indonesia harus terus terpelihara.
"Lahirnya negara RI ini tidak lepas dari wakafnya para ulama yang berjuang merebut dari para penjajah. Bersama para santri-santrinya," katanya dalam keterangan tertulisnya.
Oleh karena itu visi misi perjuangan saya ini adalah, mengawal ulama, membela negara. Mengenai dukungan menjadi Ketum Ansor, dia yakin akan memperolehnya. "Saya juga sangat dekat dengan Nusron Wahid, Ketua Umum GP Ansor sekarang," katanya.
Namun Cupli menyatakan siap kalah dan menang karena bagi dirinya kemenangan bukan yang utama. Yang terpenting bagaimana memberikan makna kepada kebesaran GP Ansor ini.
Cupli juga sangat mengenal organisasi GP Ansor, sebab pernah menjabat sebagai salah satu Ketua bidang Pengembangan Intelektual di era kepemimpinan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Sementara itu, Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Aziz Syamsuddin mengaku mengenal Cupli Risman sejak tahun 2005.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Majunya saya menjadi Ketua Umun GP Ansor ini, ingin membawa perubahan dengan tidak meninggalkan peran ulama yang terus membimbing kita untuk kemajuan dan kemaslahatan umat," katanya di Jakarta, Kamis.
Pemilihan Ketua Umum GP Ansor akan berlangsung pada 25-28 November 2015, di Pondok Pesantren Panda Larang, Yogyakarta.
Cupli mengatakan keinginannya untuk menjadi Ketua Umum GP Ansor periode 2015-2020 ini sudah mendapat restu dari para ulama, disamping tekadnya ingin mengembalikan peran sejarah GP Ansor terhadap Republik Indonesia harus terus terpelihara.
"Lahirnya negara RI ini tidak lepas dari wakafnya para ulama yang berjuang merebut dari para penjajah. Bersama para santri-santrinya," katanya dalam keterangan tertulisnya.
Oleh karena itu visi misi perjuangan saya ini adalah, mengawal ulama, membela negara. Mengenai dukungan menjadi Ketum Ansor, dia yakin akan memperolehnya. "Saya juga sangat dekat dengan Nusron Wahid, Ketua Umum GP Ansor sekarang," katanya.
Namun Cupli menyatakan siap kalah dan menang karena bagi dirinya kemenangan bukan yang utama. Yang terpenting bagaimana memberikan makna kepada kebesaran GP Ansor ini.
Cupli juga sangat mengenal organisasi GP Ansor, sebab pernah menjabat sebagai salah satu Ketua bidang Pengembangan Intelektual di era kepemimpinan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Sementara itu, Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Aziz Syamsuddin mengaku mengenal Cupli Risman sejak tahun 2005.
Ketika itu saya dan Cupli Risman berbeda pandangan dan kubu. Pada pemilihan Ketua Umum KNPI. Cupli berada di posisi Dolly. Tapi di kemudian hari saya dan dia memiliki kesamaan.
Ia mengatakan sebelum mendeklarasikan diri, Cupli datang ke dirinya. Ketika itu saya bilang, kalau memang untuk kepentingan orang banyak, maju terus. Insya Allah akan menang.
Aziz juga menyinggung soal kemungkinan Nusron Wahid mencalonkan kembali sebagai Ketua Umum GP Ansor, agar cukup sekali saja. Di organisasi manapun jika mencalonkan diri kembali biasanya ada maksud tertentu.
Kader Ansor yang mendukung Cupli Rusman sebagai Ketum GP Ansor. Seperti diungkapkan Ketua Cabang GP Ansor Deli Serdang, Erwin Lubis menegaskan, dirinya akan berjuang memenangkan Cupli Risman.
Sedangkan Gus Rahmat salah kader Ansor dari Kediri, Jawa Timur, mengatakan jangan jadikan organisasi ini sebagai alat kekuasaan saja, sehingga hanya menjadi kader jenggot, untuk mencari jabatan saja.
"Perubahan besar itu dapat dilakukan oleh oleh imam yang besar dan kuat. Ciri itu ada pada Cupli Risman," tegasnya.
Sedangkan Gus Rahmat salah kader Ansor dari Kediri, Jawa Timur, mengatakan jangan jadikan organisasi ini sebagai alat kekuasaan saja, sehingga hanya menjadi kader jenggot, untuk mencari jabatan saja.
"Perubahan besar itu dapat dilakukan oleh oleh imam yang besar dan kuat. Ciri itu ada pada Cupli Risman," tegasnya.
Editor : Feru Lantara
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015