Sebanyak 20 warga binaan yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Nyomplong Kota Sukabumi, Jawa Barat, dilatih menjadi barista atau pembuat/penyaji kopi profesional yang merupakan bentuk pembinaan kemandirian.

"Pelatihan ini merupakan kerjasama kami dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnakertrans) dan Sunda Coffee Kota Sukabumi untuk memberikan keterampilan para warga binaan salah satunya menjadi barista agar setelah selesai masa hukumannya, keterampilan yang didapat dari pelatihan ini bisa disalurkan agar tidak kembali terjerumus  pada kasus kriminalitas," kata Kepala Lapas Kelas IIB Sukabumi, Christo Toar di Sukabumi, Selasa.

Menurut Christo, kegiatan ini pun merupakan program lanjutan pembinaan kemandirian yang sebelumnya pernah dilaksanakan. Sebelum digelar pelatihan ini, pihaknya terlebih dahulu melakukan seleksi kepada 40 warga binaan yang beminat mengikuti pelatihan dan dipilih 20 warga binaan untuk menjadi peserta.

Kegiatan ini diselenggarakan selama lima hari ke depan. Selama menjalani pelatihan tersebut para warga binaan wajib melaksanakan seluruh tugas yang ditugaskan oleh para instruktur berkompeten dalam pembuatan kopi. Sehingga, keterampilan mereka bisa terasah dan meningkat.

Tentunya, program pelatihan keterampilan ini tidak hanya sebatas seremonial saja, tapi bertujuan untuk memberikan dan mengasah keterampilan warga binaan setelah menghirup udara bebas nantinya seperti membuka usaha sendiri ataupun bekerja di kafe atau kedai kopi. 

"Kami harapkan warga binana yang lolos seleksi untuk mengikuti pelatihan ini bisa menyerap seluruh ilmu yang diberikan tim pengajar atau instruktur untuk bekal keterampilan setelah menyelesaikan masa kurungan penjara, agar tidak lagi terjerumus pada kasus kriminal dan bisa mencari nafkah dengan halal dengan memanfaatkan keterampilan yang dimilikinya," tambahnya.

Christo mengatakan tidak hanya pelatihan menjadi barista, pihaknya juga mempunyai program lainnya untuk meningkatkan keterampilan sebagai modal untuk mendapatkan pekerjaan ataupun membuka usaha sendiri setelah bebas. 

Pelatihan yang diberikan kepada para narapidana yang tengah menjalani hukuman ini ada beberapa metode seperti pendekatan kompetensi mulai dari pemberian materi, tanya jawab, diskusi hingga praktek langsung.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021