Dirut Indocement Christian Kartawijaya menyatakan bahwa pihaknya telah mengeluarkan biaya mencapai Rp1 trilun dalam lima tahun guna memanfaatkan bahan bakar alternatif untuk proses produksinya.
"Kami memiliki target untuk menggunakan bahan bakar alternatif sebesar 25 persen pada tahun 2025," katanya dalam taklimat media kepada ANTARA di Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Ia menjelaskan informasi mengenai itu juga disampaikannya kepada Menteri Luar Negeri (Menlu) Denmark Jeppe Sebastian Kofod
saat berkunjung ke pabrik Indocement di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Senin (22/11).
Baca juga: Penjualan semen alami peningkatan seiring pelonggaran pembatasan
"Kami sangat senang mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kepada rombongan Menteri Luar Negeri Denmark dan Duta Besar Denmark bagaimana Indocement di Kompleks Pabrik Citeureup memanfaatkan bahan bakar alternatif untuk proses produksinya," katanya.
Pada kuartal 3 tahun 2021, katanya, Indocement sudah mencapai angka 12 persen penggunaan bahan bakar alternatif untuk menggantikan batu bara.
"Ke depannya, Indocement akan terus meningkatkan investasi terkait dengan penggunaan bahan bakar alternatif ini," kata Cristian Kartawijaya.
Baca juga: Indocement meraih penghargaan ISDA 2021
Kunjungan Menlu Denmark yang didampingi Duta Besar Denmark untuk Indonesia Lars Bo Larsen itu diterima Dirut Indocement yang didampingi dua direktur yakni Hasan Imer dan Antonius Marcos serta para general manager (GM) dan manajer senior produsen semen "Tiga Roda" itu.
Sementara itu dalam media sosial Instagram Kedubes Denmark di Indonesia @dkinindonesia, terkait kunjungan Menlu Denmark Jeppe Sebastian Kofod ke pabrik Indocement di Citeureup menyebutkan kedatangannya adalah untuk melihat salah satu pabrik produsen semen terbesar di Indonesia.
Disebutkan bahwa Indocement mengaktifkan komitmen "Green Cement" dalam "roadmap" lima tahun hingga 2025 yang didukung Denmark.
Baca juga: Indocement mendapat dua penghargaan bidang lingkungan hidup
Denmark mendukung fosil "fase-out" dan produksi ramah lingkungan.
Selain itu, Indocement didedikasikan dalam memajukan strategi keberlanjutan dan investasi dengan menurunkan emisi debu di fasilitas produksi mereka meningkatkan bahan bakar alternatif untuk menggantikan bahan bakar fosil dan memproduksi produk "ramah lingkungan" dari Tiga Roda.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Kami memiliki target untuk menggunakan bahan bakar alternatif sebesar 25 persen pada tahun 2025," katanya dalam taklimat media kepada ANTARA di Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Ia menjelaskan informasi mengenai itu juga disampaikannya kepada Menteri Luar Negeri (Menlu) Denmark Jeppe Sebastian Kofod
saat berkunjung ke pabrik Indocement di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Senin (22/11).
Baca juga: Penjualan semen alami peningkatan seiring pelonggaran pembatasan
"Kami sangat senang mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kepada rombongan Menteri Luar Negeri Denmark dan Duta Besar Denmark bagaimana Indocement di Kompleks Pabrik Citeureup memanfaatkan bahan bakar alternatif untuk proses produksinya," katanya.
Pada kuartal 3 tahun 2021, katanya, Indocement sudah mencapai angka 12 persen penggunaan bahan bakar alternatif untuk menggantikan batu bara.
"Ke depannya, Indocement akan terus meningkatkan investasi terkait dengan penggunaan bahan bakar alternatif ini," kata Cristian Kartawijaya.
Baca juga: Indocement meraih penghargaan ISDA 2021
Kunjungan Menlu Denmark yang didampingi Duta Besar Denmark untuk Indonesia Lars Bo Larsen itu diterima Dirut Indocement yang didampingi dua direktur yakni Hasan Imer dan Antonius Marcos serta para general manager (GM) dan manajer senior produsen semen "Tiga Roda" itu.
Sementara itu dalam media sosial Instagram Kedubes Denmark di Indonesia @dkinindonesia, terkait kunjungan Menlu Denmark Jeppe Sebastian Kofod ke pabrik Indocement di Citeureup menyebutkan kedatangannya adalah untuk melihat salah satu pabrik produsen semen terbesar di Indonesia.
Disebutkan bahwa Indocement mengaktifkan komitmen "Green Cement" dalam "roadmap" lima tahun hingga 2025 yang didukung Denmark.
Baca juga: Indocement mendapat dua penghargaan bidang lingkungan hidup
Denmark mendukung fosil "fase-out" dan produksi ramah lingkungan.
Selain itu, Indocement didedikasikan dalam memajukan strategi keberlanjutan dan investasi dengan menurunkan emisi debu di fasilitas produksi mereka meningkatkan bahan bakar alternatif untuk menggantikan bahan bakar fosil dan memproduksi produk "ramah lingkungan" dari Tiga Roda.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021