Universitas Indonesia (UI) meraih medali emas keempat dalam kompetisi International Genetically Engineered Machine (iGEM) tahun 2021 di Paris, Prancis.

Proyek Tim UI dalam ajang iGEM tahun ini dinamai Helicostrike, yang difokuskan untuk merancang bakteri E.coli yang dapat menghancurkan biofilm H.pylori dan membunuhnya.

Ketua Tim iGEM UI Kevin Tjoa sebagaimana dikutip dalam siaran pers universitas yang diterima di Depok, Jumat, mengatakan bahwa tim UI merancang modifikasi bakteri E.coli menggunakan metode biologi sintetik untuk membunuh bakteri H.pylori pada  sistem pencernaan.

"Kami membuat desain cara kerja dimana bakteri E.coli kami modifikasi dengan metode biologi sintetik sehingga dapat membunuh bakteri H.pylori pada sistem pencernaan manusia yang merupakan salah satu faktor penyebab ulkus peptikum, gastritis kronik, dan kanker lambung pada saluran pencernaan," katanya.

Baca juga: Mahasiswa UI berhasil boyong tujuh medali ajang virtual taekwondo Papua Open

Menurut dia, desain cara kerja itu penting untuk menekan risiko resistensi antibiotik dalam pengobatan infeksi H.pylori yang dilakukan secara konvensional.

Ia mengatakan bahwa keunggulan rancang desain tim UI di antaranya adalah lebih ramah pasien.

"Ke depannya kami mengupayakan jika sudah menjadi produk maka Helicostrike akan dibuat dalam bentuk yoghurt, sehingga lebih mudah atau enak dikonsumsi dibandingkan obat pada umumnya namun tetap memiliki efektivitas yang tinggi," katanya.

Kevin mengemukakan bahwa proyek tersebut sangat penting mengingat prevalensi infeksi H.pylori di Indonesia masih 22,1 persen dan beberapa suku di Indonesia, yakni Batak, Bugis, dan Papua, memiliki kerentanan tinggi terhadap infeksi H.pylori.

Baca juga: Fasilkom UI raih medali emas ajang kompetisi pemrograman internasional

Dengan rancang desain dari tim UI, pengobatan pasien diharapkan dapat berjalan efektif dan efisien tanpa menggunakan banyak obat mengingat konsumsi banyak jenis obat dalam waktu tertentu bisa membuat pasien bosan sehingga akhirnya tidak menghabiskan antibiotik. Kondisi yang demikian bisa meningkatkan risiko resistensi antibiotik.

Tim UI di ajang iGEM meliputi mahasiswa Fakultas Kedokteran, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Teknik, serta Fakultas Kedokteran Gigi.

Anggota tim meliputi Kevin Tjoa, Fransiskus Mikael C, Angelina Clarissa, William Nathaniel, Benedictus Ansel S, M. Afif Naufal, Firda Izzain B, Violine Martalia, Teshalonica Mellyfera, Samuel Febrian Wijaya, Gert Antonio Tobing, Hans Mahadhika, Madelstein Melhan, dan David Su.

Baca juga: Indonesia meraih 19 medali Kejuaraan Dunia Seni Pertunjukan

Mereka melakukan penelitian di bawah bimbingan Dr. dr. Budiman Bela, SpMK(K) dari Departemen Mikrobiologi FK UI serta tim peneliti dari Pusat Riset Virologi dan Kanker Patobiologi Fakultas Kedokteran UI.

"Prestasi ini merupakan hal yang luar biasa mengingat tentu tidak mudah melakukan persiapan untuk kompetisi ini dalam suasana pandemi yang banyak membatasi pergerakan manusia ini," kata Dr. Budiman.

iGEM merupakan kompetisi sintetik biologi tahunan yang diadakan oleh iGEM Foundation, sebuah organisasi nirlaba internasional yang berpusat di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Peserta kompetisi tahun ini lebih dari 352 tim dari seluruh dunia.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021