Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Sekitar 80 persen pelanggan PT PLN Area Sukabumi yang berjumlah 700 ribu pelanggan di Kota/Kabupaten Sukabumi, menggunakan tarif subsidi yakni 450 dan 900 volt.
"Jika dihitung secara angka ada sekitar 560 ribu pelanggan yang menggunakan tarif subsidi, baik mereka yang berasal dari kalangan mampu maupun miskin dan rawan miskin," kata Manager PT PLN Area Sukabumi, Arif Pramudia kepada Antara di Sukabumi, Selasa.
Menurutnya, selain rumah tangga yang menggunakan tarif listrik subsidi, ada juga pengusaha yang menggunakannya seperti pengusaha rumah kosan, namun mayoritas penggunanya adalah rumah tangga. Tapi, pihaknya tidak memiliki data berapa jumlah warga yang masuk dalam kategori menengah ke atas yang menggunakan tarif listrik subsidi ini.
Maka dari itu, ke depannya untuk pemasangan listrik baru pihaknya akan lebih selektif lagi dan bekerja sama dengan dengan pemerintah daerah setempat, karena pemda yang memiliki data jumlah warga sesuai klasifikasi kesejahteraannya. Sehingga, subsidi untuk listrik ini benar-benar bisa digunakan untuk kalangan miskin dan rawan miskin.
"Warga atau rumah tangga yang ingin memasang listrik dengan tarif subsidi minimalnya mereka yang mempunyai salah satu dari kartu penjamin sosial seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) maupun mereka yang terdata sebagai warga kurang mampu," tambahnya.
Di sisi lain, Arif mengatakan hingga kini PT PLN Area Sukabumi baru bisa melayani sekitar 80 persen rumah tangga di Sukabumi. Masih banyaknya warga yang belum bisa menikmati listrik, dikarenakan beberapa hal yang salah satunya sarana transportasi dan jaringan untuk memasok listrik dari gardu induk hingga ke pelanggan.
Namun demikian, pihaknya akan terus berupaya agar seluruh warga di Kota dan Kabupaten Sukabumi bisa menikmati listrik, karena dengan listrik bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjadi kebutuhan utama warga saat ini.
"Kami baru mempunyai tiga gardu induk yang berada di Kecamatan Cibadak dan Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi dan satu unit di Kota Sukabumi tepatnya di Kecamatan Lembursitu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Jika dihitung secara angka ada sekitar 560 ribu pelanggan yang menggunakan tarif subsidi, baik mereka yang berasal dari kalangan mampu maupun miskin dan rawan miskin," kata Manager PT PLN Area Sukabumi, Arif Pramudia kepada Antara di Sukabumi, Selasa.
Menurutnya, selain rumah tangga yang menggunakan tarif listrik subsidi, ada juga pengusaha yang menggunakannya seperti pengusaha rumah kosan, namun mayoritas penggunanya adalah rumah tangga. Tapi, pihaknya tidak memiliki data berapa jumlah warga yang masuk dalam kategori menengah ke atas yang menggunakan tarif listrik subsidi ini.
Maka dari itu, ke depannya untuk pemasangan listrik baru pihaknya akan lebih selektif lagi dan bekerja sama dengan dengan pemerintah daerah setempat, karena pemda yang memiliki data jumlah warga sesuai klasifikasi kesejahteraannya. Sehingga, subsidi untuk listrik ini benar-benar bisa digunakan untuk kalangan miskin dan rawan miskin.
"Warga atau rumah tangga yang ingin memasang listrik dengan tarif subsidi minimalnya mereka yang mempunyai salah satu dari kartu penjamin sosial seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) maupun mereka yang terdata sebagai warga kurang mampu," tambahnya.
Di sisi lain, Arif mengatakan hingga kini PT PLN Area Sukabumi baru bisa melayani sekitar 80 persen rumah tangga di Sukabumi. Masih banyaknya warga yang belum bisa menikmati listrik, dikarenakan beberapa hal yang salah satunya sarana transportasi dan jaringan untuk memasok listrik dari gardu induk hingga ke pelanggan.
Namun demikian, pihaknya akan terus berupaya agar seluruh warga di Kota dan Kabupaten Sukabumi bisa menikmati listrik, karena dengan listrik bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjadi kebutuhan utama warga saat ini.
"Kami baru mempunyai tiga gardu induk yang berada di Kecamatan Cibadak dan Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi dan satu unit di Kota Sukabumi tepatnya di Kecamatan Lembursitu," katanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015