Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meyakini bahwa Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) setempat telah menangkap peluang ekonomi atas rencana perpindahan ibu kota negara ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Bima Arya menyebutkan sejumlah potensi ekonomi yang mungkin bisa tumbuh ketika Kota Bogor mulai ditinggalkan jauh dari ibu kota salah satunya adalah ekonomi kreatif dan produksi film.
 
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang selama ini didapatkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dari jasa dan yang terbesar dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan pajak pariwisata perlu dipikirkan bersama dari awal untuk menggantikannya.

Baca juga: Ketua DPRD Kota Bogor titip empat pilar kebangkitan ekonomi kepada calon Ketua BPC Hipmi

Wali Kota Bogor ini pun telah menyampaikan pesannya saat membuka Musyawarah Cabang (Muscab) ke-V HIPMI Kota Bogor di Hotel Onih jalan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Sabtu.
 
Pada kesempatan itu, ia bercerita dua pekan yang lalu kunjungan kerja ke Samarinda dan Balikpapan diskusi dengan pengusaha di sana.
 
Mereka antusias menyiapkan semua persiapan bisnis ketika Ibu Kota pindah ke Penajam Paser Utara.
 
Apalagi rencananya, Presiden Joko Widodo menargetkan 2024 upacara HUT Kemerdekaan di sana.
 
Baca juga: Pelaku UKM Kota Bogor didorong tembus pasar nasional dan internasional

Bima Arya mengajak semua masyarakat yang berbisnis di Kota Bogor untuk berpikir ketika Jakarta tidak lagi menjadi Ibu Kota.
 
Dampaknya jelas tingkat okupansi hotel akan menurun. Sebab, acara workshop maupun bimbingan teknis (bimtek) biasanya berasal dari kementerian di Jakarta.

"Yang sudah pasti akan berkurang, biasanya dari kementerian-kementerian mungkin tidak akan sebanyak lagi ke sini. Tetapi mungkin di sisi lain Jakarta akan menjadi episentrum baru bisnis regional, karena akan leluasa mengembangkannya.

Di situlah Bogor harus mengambil peluang itu," kata Bima dalam rilis yang diterima Antara di Kota Bogor, Minggu.
 
Baca juga: HIPMI Kota Bogor beri pembekalan anggota dengan wawasan kebangsaan

Ia menyampaikan Pemerintah Kota Bogor pun perlu memberikan kemudahan baik dari perizinan maupun hal lain yang diperlukan bisnis kategori ekonomi kreatif.
 
Belum lama ini, kata Bima, Kemenparekraf telah membuat salah satu acara pengisian suara (dubber) dan penulisan naskah (script writer) di Kota Bogor.
 
"Itu luar biasa peminatnya. Saya juga ketemu beberapa sutradara top melirik Bogor sebagai tempat produksi asal ada kemudahan. Jadi harus ke sana kita, ketika kita terdampak pariwisatanya ekonominya masih bisa bertumpu," ungkapnya.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021