Bogor (Antara Megapolitan) - Gerakan Pemuda Ansor Kota Bogor diingatkan agar konsisten memperjuangkan cinta Tanah Air, bangsa, dan negara, kata Ketua PCNU Kota Bogor Dr Ifan Haryanto.

"Itulah yang disampaikan salah satu pendiri NU KH 'Mbah' Wahab Hasbulloh juga mendirikan ANO (Ansoru Nahdlatul Ulama), yang kelak berubah menjadi GP Ansor  sebagai wadah dan bentuk kecintaan pemuda NU kepada bangsa dan negara dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa yang sejak awal berdirinya sudah berbeda," katanya di Bogor, Jawa Barat, Senin.

Pesan itu, kata dia, ditegaskannya pada  Konfercab GP Ansor Kota Bogor yang berlangsung di  Pusat Pengembangan Islam Bogor (PPIB) yang berlangsung Minggu (25/10).

GP Ansor, katanya, lahir dari rahim NU sehingga diharapkan terus menjaga konsistensi dalam memperjuangkan nilai-nilai dimaksud.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas atas terselenggaranya Konfercab VI GP Ansor Kota Bogor.

Kepada ketua yang lama, pihaknya mengucapkan terima kasih atas darma bhakti dan berbagai prestasi yang telah dicapai, sedangkan kepada pengurus baru diharapkan bekerja secara profesional demi kejayaan NU.

Ifan Haryanto juga menyatakan hal yang biasa jika dalam roda organisasi terjadi pergantian kepemimpinan, seperti sebelum pemilihan ketua yang baru pasti ada gesekan.

"Di NU itu juga biasa di awal 'gegeran' (berbeda pendapat tajam, red.) tapi kemudian 'ger-geran' ," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap setelah Konfercab siapapun ketua yang terpilih semua pihak wajib mendukungnya.

Kepada ketua terpilih diharapkan tetap merangkul semua pihak yang bersaing.

Ia menegaskan bahwa ke depan banyak hal-hal strategis yang lebih penting untuk dikerjakan.  

"Insya Allah dengan kerja sama berbagai kekuatan yang berbeda di GP Ansor Kota Bogor, segala bentuk upaya perjuangan kita menjadi lebih mudah dilakukan," katanya.

Selain itu, ke depan, GP Ansor dengan ketua yang baru secara intensif berkomunikasi dan  berjuang bersama PCNU Kota Bogor mewujudkan perjuangan tegaknya Islam "Rahmatan lil alamin" di Kota Bogor.

Pada bagian lain, ia menambahkan bahwa di Bogor  segala faham dan aliran tumbuh subur.

"Sebagai konsekuensi dari tegaknya demokrasi, kita tidak bisa menghindar dari situasi gesekan-gesekan dengan berbagai aliran dan faham tersebut, pada berbagai lini kehidupan," katanya.

Ia mengemukakan tentang pentingnya menghormati perbedaan dengan semangat menjunjung persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kita hormati perbedaan yang ada, namun apapun faham dan aliran yang berkembang, harus mengedepankan prinsip persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjunjung tinggi toleransi dan perbedaan yang ada. Sebagai bagian dari negara kita wajib menjunjung tinggi P-B-N-U (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, UUD 1945)," katanya.  
    

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015