Depok, (Antara Megapolitan) - Putra drumer ternama Indonesia Jelly Tobing, Ikmal Tobing berambisi untuk memecahkan rekor dunia bermain drum nonstop atau tanpa henti yang saat ini masih dipegang oleh ayahnya sendiri.
"Ya sudah ada persiapan. Tapi yang sulit adalah untuk tidak begadang, karena memang tuntutan pekerjaannya," kata Ikmal Tobing ketika ditemui di 33 Coffee Shop and Resto di Depok, Senin.
Seperti diketahui, pada 1 Oktober 1988 silam Jelly Tobing berhasil membuat namanya masuk ke Guiness Book Of Record dalam bidang musik dengan menggebuk drum selama 10 jam nonstop di Drive In Theatre Ancol.
Ia mengatakan dalam waktu satu atau dua tahun mendatang baru akan terlaksana memecahkan rekor bermain drum tanpa henti. "Saya ingin memecahkan rekor selama 17 jam 8 menit 45 detik yang mempunyai makna hari kemerdekaan Indonesia," katanya.
Menurut dia untuk memecahkan rekor tersebut memang tidak mudah perlu persiapan yang panjang dan matang untuk itu ia terus berkomunikasi dengan ayahnya agar pemecahan rekor ini bisa terlaksana.
"Saya tentunya butuh dukungan ayah, dan rekan-rekan musisi lainnya untuk mewujudkan keinginan saya tersebut," katanya.
Ikmal juga mengaku perlu melakukan latihan fisiknya agar tetap bugar untuk mendukung penampilannya. "Saya ini hobi sepakbola dan pernah memperkuat tim Persija junior. Jadi terbiasa dengan olahraga," jelasnya.
Sementara itu Jelly Tobing yang ditemui ditempat yang sama mengatakan mendukung keinginan putranya tersebut untuk memecahkan rekor dirinya bermain drum nonstop.
"Dirumah sudah ada studio tinggal bisa dipakai untuk latihan," katanya.
Jelly Tobing juga berharap agar anaknya terus berlatih secara serius dan menjalin hubungan dengan para musisi-musisi musik lainnya untuk mendukung keinginannya tersebut.
"Nanti kan lagu-lagu yang dibawakan bermacam-macam, seperti saya waktu itu mulai dari musik dangdut sampai musik rock saya bawakan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Ya sudah ada persiapan. Tapi yang sulit adalah untuk tidak begadang, karena memang tuntutan pekerjaannya," kata Ikmal Tobing ketika ditemui di 33 Coffee Shop and Resto di Depok, Senin.
Seperti diketahui, pada 1 Oktober 1988 silam Jelly Tobing berhasil membuat namanya masuk ke Guiness Book Of Record dalam bidang musik dengan menggebuk drum selama 10 jam nonstop di Drive In Theatre Ancol.
Ia mengatakan dalam waktu satu atau dua tahun mendatang baru akan terlaksana memecahkan rekor bermain drum tanpa henti. "Saya ingin memecahkan rekor selama 17 jam 8 menit 45 detik yang mempunyai makna hari kemerdekaan Indonesia," katanya.
Menurut dia untuk memecahkan rekor tersebut memang tidak mudah perlu persiapan yang panjang dan matang untuk itu ia terus berkomunikasi dengan ayahnya agar pemecahan rekor ini bisa terlaksana.
"Saya tentunya butuh dukungan ayah, dan rekan-rekan musisi lainnya untuk mewujudkan keinginan saya tersebut," katanya.
Ikmal juga mengaku perlu melakukan latihan fisiknya agar tetap bugar untuk mendukung penampilannya. "Saya ini hobi sepakbola dan pernah memperkuat tim Persija junior. Jadi terbiasa dengan olahraga," jelasnya.
Sementara itu Jelly Tobing yang ditemui ditempat yang sama mengatakan mendukung keinginan putranya tersebut untuk memecahkan rekor dirinya bermain drum nonstop.
"Dirumah sudah ada studio tinggal bisa dipakai untuk latihan," katanya.
Jelly Tobing juga berharap agar anaknya terus berlatih secara serius dan menjalin hubungan dengan para musisi-musisi musik lainnya untuk mendukung keinginannya tersebut.
"Nanti kan lagu-lagu yang dibawakan bermacam-macam, seperti saya waktu itu mulai dari musik dangdut sampai musik rock saya bawakan," katanya.
Dukungan juga diberikan oleh pemilik 33 Coffee Shop and Resto Depok, Sairi yang mengatakan pemecahan rekor dunia dan tercatat di Guiness Book Of Record tentunya mengharumkan nama bangsa Indonesia.
"Apalagi dilakukan oleh kalangan muda Indonesia tentunya bisa menjadi inspirasi bagi pemuda lainnya," katanya.
Untuk itu dirinya memberikan dukungan penuh kepada anak bangsa yang ingin berprestasi di ajang internasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015