Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rudy Susmanto mendorong para anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di wilayahnya agar berperan aktif dalam memperkuat daya saing di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Kadin punya peran strategis di sektor ekonomi. Saya berharap peran Kadin juga ditingkatkan dalam meningkatkan daya saing UMKM kita baik dari aspek produksi juga perluasan pasar," ungkapnya di Cibinong, Bogor, Kamis.
Menurut dia, peran UMKM sangat dibutuhkan dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi COVID-19. Ia berharap para pengurus Kadin Kabupaten Bogor periode 2021-2026 yang dilantik pada 27 Oktober 2021 dapat menorehkan capaian di sektor UMKM.
Baca juga: Ade Yasin melantik Pengurus Kadin Kabupaten Bogor periode 2021-2026
Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi sektor UMKM terhadap serapan tenaga kerja sebesar 25,27 persen atau 592.089 orang dari total 2.342.939 angkatan kerja yang terserap.
"Namun, pengembangan UMKM masih mengalami banyak persoalan dari mulai legalitas, kemampuan produksi hingga pemasaran," kata Rudy.
Ia juga mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan daya saing UMKM Kabupaten Bogor. Namun, kondisi pandemi yang berjalan hampir dua tahun belakangan ini, membuat berbagai sektor terpukul termasuk UMKM.
Baca juga: Kadin Bogor uji kelayakan calon pengurus periode 2021-2026
Sementara, Ketua Kadin Kabupaten Bogor, Sintha Dec Checawati menegaskan, Kadin sejatinya merupakan mitra pemerintah daerah dalam merencanakan hingga menjalankan pembangunan khususnya bidang perekonomian dan kewirausahaan.
"Kami Kadin Kabupaten Bogor siap menjadi mitra, tidak saja sebagai pendukung apalagi penggembira tetapi menjadi bagian penting dalam pembangunan," ungkap Sintha.
Ia optimistis dengan kekuatan 1.024 anggota Kadin Kabupaten Bogor mampu mendorong perekonomian Kabupaten Bogor, melalui beberapa program kerja lima tahun ke depan.
Baca juga: PPKM darurat, Kadin Bogor optimalkan sektor UMKM
"Kebijakan pemulihan ekonomi kami lakukan berbasis impulsivitas yaitu harus memprioritaskan ekonomi domestik seperti UMKM dan rumah tangga, karena secara agregat UMKM menjadi penyumbang terbesar pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yaitu sebesar 60 persen," paparnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Kadin punya peran strategis di sektor ekonomi. Saya berharap peran Kadin juga ditingkatkan dalam meningkatkan daya saing UMKM kita baik dari aspek produksi juga perluasan pasar," ungkapnya di Cibinong, Bogor, Kamis.
Menurut dia, peran UMKM sangat dibutuhkan dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi COVID-19. Ia berharap para pengurus Kadin Kabupaten Bogor periode 2021-2026 yang dilantik pada 27 Oktober 2021 dapat menorehkan capaian di sektor UMKM.
Baca juga: Ade Yasin melantik Pengurus Kadin Kabupaten Bogor periode 2021-2026
Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi sektor UMKM terhadap serapan tenaga kerja sebesar 25,27 persen atau 592.089 orang dari total 2.342.939 angkatan kerja yang terserap.
"Namun, pengembangan UMKM masih mengalami banyak persoalan dari mulai legalitas, kemampuan produksi hingga pemasaran," kata Rudy.
Ia juga mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan daya saing UMKM Kabupaten Bogor. Namun, kondisi pandemi yang berjalan hampir dua tahun belakangan ini, membuat berbagai sektor terpukul termasuk UMKM.
Baca juga: Kadin Bogor uji kelayakan calon pengurus periode 2021-2026
Sementara, Ketua Kadin Kabupaten Bogor, Sintha Dec Checawati menegaskan, Kadin sejatinya merupakan mitra pemerintah daerah dalam merencanakan hingga menjalankan pembangunan khususnya bidang perekonomian dan kewirausahaan.
"Kami Kadin Kabupaten Bogor siap menjadi mitra, tidak saja sebagai pendukung apalagi penggembira tetapi menjadi bagian penting dalam pembangunan," ungkap Sintha.
Ia optimistis dengan kekuatan 1.024 anggota Kadin Kabupaten Bogor mampu mendorong perekonomian Kabupaten Bogor, melalui beberapa program kerja lima tahun ke depan.
Baca juga: PPKM darurat, Kadin Bogor optimalkan sektor UMKM
"Kebijakan pemulihan ekonomi kami lakukan berbasis impulsivitas yaitu harus memprioritaskan ekonomi domestik seperti UMKM dan rumah tangga, karena secara agregat UMKM menjadi penyumbang terbesar pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yaitu sebesar 60 persen," paparnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021