Malang (Antara Megapolitan) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengemukakan jumlah pekerja seks komersial (PSK) yang berasal dari Kota Malang, Jawa Timur masih cukup tinggi. Itu dilihat keberadaan PSK asal Malang yang tidak hanya tersebar di dalam kota itu saja, tetapi juga menyebar hingga ke tanah Papua.

"Belum lama ini saya menutup tiga lokalisasi di Papua, dan yang mengejutkan dari sejumlah lokalisasi yang ada di Papua itu, PSK yang paling banyak dari Jawa Timur. Urutan pertama dari Banyuwangi, kemudian dari Malang dan disusul Kota Surabaya," kata Mensos saat memberikan sambutan pada acara pelantikan Pimpinan Cabang Muslimat Nahdatul Ulama (NU) Kota Malang, Minggu.

Khofifah mengatakan alasan mereka mengembangkan sayapnya ke Papua karena lokalisasi di Surabaya sudah ditutup dan di Kota Malang dinilai sudah banyak penjaja cinta. Sehingga mereka memilih ke Papua karena mereka pikir di Papua jarang ada PSK.

Menurut Mensos, para PSK yang ada di Papua tersebut telah diberikan sosialisasi dan pengembangan keterampilan oleh Kemensos, dengan tujuan PSK tersebut mau kembali ke kota asalnya untuk membuka usaha dan menjalankan pekerjaan yang lebih layak.

"Kondisi ini mencerminkan kemerosotan nilai dan moral di masyarakat. Jangan sampai Kota Malang ini dinilai sebagai kota pendistribusi PSK terbesar. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga (instansi), termasuk Muslimat NU perlu bersinergi untuk menjaga generasi Kota Malang dari hal-hal menyimpang seperti ini," ujarnya. 

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : M.Ali Khumaini


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015