Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, mendorong produk kerupuk tempe sebagai ekonomi kreatif masyarakat di Kelurahan Bojongkerta, Kecamatan Bogor Selatan layak dipasarkan secara luas. 
 
Sekretaris Daerah Syarifah Sofiah Pemerintah Kota Bogor mendatangi ibu-ibu pelaku ekonomi kreatif olahan tempe di Bojongkerta bersama Wakil Ketua TP PKK Kota Bogor Yantie Rachim, sebagaiamana keterangan yang diperoleh Kamis, untuk mengecek perkembangan proses produksi mereka.
 
Syarifah dan Yantie bahkan ikut menjajal memotong tempe untuk menjadi olahan kerupuk. 

Baca juga: Pengumuman - Seleksi Calon Direktur Perusahaan Daerah Jasa Transportasi Kota Bogor Periode 2021-2026
 
Hal olahan tersebut disebut kerupuk tempe Raos Bojongkerta yang dipopulerkan dengan Rosta. 
 
"Ternyata tidak mudah mengiris tempe menjadi tipis-tipis," ujar Syarifah. 
 
Selain mencoba memotong tempe, Syarifah dan Yantie Rachim juga melakukan pemantauan lokasi binaan P2WKSS di Kelurahan Bojongkerta. 
 
Keduanya memberikan arahan dan masukkan terkait produk kerupuk tempe, seperti kemasan dan lain-lain.  

Baca juga: Menkop sebut pasar tanaman hias jadi opsi pemulihan ekonomi
 
Menyambut dukungan tersebut, Lurah Bojongkerta Harry Cahyadi mengatakan berusaha mengangkat tempe menjadi potensi makanan olahan lokal Kelurahan Bojongkerta yang bisa tembus ke pasar lebih luas, menjadi makanan tersohor dari Kota Bogor. 
 
Untuk mempersiapkan itu Kelurahan Bojongkerta berencana membuat rumah produksi untuk mengakomodasi keperluan pelatihan para pelaku ekonomi kreatif kerupuk tempe tersebut. 
 
"Insya Allah kami sudah memiliki satu klasifikasi olahan tempe yakni kerupuk tempe. Keinginan Ibu Wakil dan Ibu Sekda, hasil olahan kerupuk tempe untuk ditingkatkan dari sisi produksi," kata Harry. 

Baca juga: Wakil Wali Kota Bogor dorong tanaman hias bisa tingkatkan ekonomi petani
 
 
 
 

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021