Karawang, (Antara Megapolitan) - Para pasangan calon bupati/wakil bupati Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang akan maju pada Pemilihan Umum Kepala Daerah setempat berkomitmen menjaga kerukunan antarumat beragama di daerah tersebut.

"Para pemuka agama di Karawang menginginkan agar Pilkada Karawang berjalan aman dan damai. Sehingga kehidupan umat beragama tetap rukun," kata Ketua FKUB setempat KH Tajuddin Noer, di Karawang, Kamis.

Komitmen menjaga kerukunan antarumat beragama para pasangan calon bupati/wakil bupati itu muncul dalam kegiatan yang digelar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) setempat yang dihadiri ratusan tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Selama ini, kata dia, kerukunan antarumat beragama sudah menjadi kultur. Itu dilihat dari tingginya toleransi antarumat beragama di Karawang. Tetapi seiring dengan perkembangan daerah, Karawang kini semakin banyak pendatang yang memiliki perbedaan etnis dan agamanya.

Atas hal tersebut, kerukunan antarumat beragama di Karawang harus tetap terjaga dengan baik. Pilkada yang akan digelar 9 Desember 2015 juga diharapkan bukan hal yang menyeramkan bagi masyarakat, tetapi menjadi hal yang membahagiakan.

"Kami ingin mendengarkan pandangan para calon bupati yang akan maju pada Pilkada Karawang. Sebab kini penduduk Karawang cukup beragam etnis dan agamanya," kata dia.

Sementara itu, calon bupati Karawang dari jalur perseorangan Nace Permana mengatakan, kerukunan antarumat beragama di Karawang selama ini berjalan cukup bagus, dan tidak pernah terjadi adanya "gesekan" antarumat beragama di Karawang.

"Penduduk Karawang memang beragam, etnis dan agamanya, karena cukup banyak warga pendatang di Karawang. Tetapi tetap, kerukunan harus tetap terjaga, khususnya kerukunan antarumat beragama," kata cabup nomor urut satu ini.

Ia berjanji akan memberi keleluasaan bagi masyarakat penganut agama apapun. Sebab, itu sudah menjadi bagian dari dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Undang Undang Dasar 1945 serta tertuang dalam asas negara ini, yakni Pancasila.

Meski begitu, ia menegaskan pemerintah khususnya pemerintah daerah, perlu menjamin keamanan dan kenyamanan bagi seluruh warganya untuk menjalani aktivitas keagamaan yang dianutnya.

"Siapapun nanti pasangan calon bupati/wakil bupati yang terpilih itu wajib menjaga kerukunan umat beragama," kata dia.

Sedangkan calon wakil bupati nomor urut dua, Dedi Gumelar yang diusung PDIP, Hanura dan PBB juga menyebutkan, jaminan keamanan bagi seluruh warga negara itu mutlak menjadi tanggung jawab pemerintah.

"Perbedaan agama itu rahmat, dan berbeda itu indah. Karena semakin banyak perbedaan kita akan terus berpikir," kata dia.

Atas hal tersebut, pihaknya berkomitmen untuk menjaga kerukunan antarumat bergama di Karawang, jika nanti terpilih pada Pilkada Karawang.

Begitu juga dengan pasangan calon bupati/wakil bupati lainnya, dalam kegiatan itu menyatakan komitmennya untuk menjaga kerukunan antarumat beragama.

Pilkada Karawang diikuti enam pasangan calon bupati, yakni pasangan dari jalur perseorangan Nace Permana/Yenih, pasangan Akhmad Marjuki/Dedi Gumelar (PDIP, Hanura, PBB), serta pasangan Cellica Nurrachadiana/Ahmad Zamakhsyari (Demokrat, PAN, PKB).

Pasangan calon lainnya, Daday Hudaya/Edy Yusuf (jalur perseorangan), pasangan Nanan Taryana/Asep Agustian (perseorangan) serta pasangan Saan Mustopa/Iman Sumantri (Golkar, Gerindra, NasDem).

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015