Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Jawa Barat gencar melakukan monitoring vaksinasi COVID-19, demi mencapai target yakni turun dari level 3 pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Hari ini kami monitoring vaksinasi di Desa Cileungsi Kecamatan Cileungsi," ungkap Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Muad Khalim di Cibinong, Bogor, Kamis.
Baca juga: Bupati Bogor akui vaksinasi COVID-19 sulit jangkau wilayah pelosok
Ia mengapresiasi jajaran TNI-Polri dan tenaga kesehatan yang hingga hari ini terus berjibaku melaksanaan vaksinasi di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di Kabupaten Bogor.
"Untuk Kabupaten Bogor yang jumlah penduduknya 5,4 juta jiwa tentu butuh penanganan yang lebih ekstra," kata politisi PDIP itu.
Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto mengatakan, secara kelembagaan DPRD telah mengintruksikan agar setiap anggota dewan berperan aktif dalam pelaksanaan vaksinasi di wilayah Kabupaten Bogor, terutama di daerah pemilihannya masing-masing.
Baca juga: Bupati Bogor gandeng kalangan Habib percepat vaksinasi COVID-19
"Semua anggota harus terjun langsung di dapilnya masing-masing untuk monitoring vaksinasi dan menyerap aspirasi apa yang dibutuhkan oleh petugas agar vaksinasi bisa berjalan lancar dan mencapai target," ujarnya.
Rudy menyebutkan, DPRD bersama Pemerintah Kabupaten Bogor menambah alokasi anggaran untuk insentif nakes dan tambahan penghasilan pegawai rumah sakit yang awalnya dianggarkan Rp60 miliar dalam APBD 2021 murni, kemudian ditambahkan Rp54 miliar dalam APBD Perubahan 2021. Jadi total anggaran untuk insentif nakes sebesar Rp114 miliar dan secara bertahap akan dicairkan.
Baca juga: Pemkab Bogor kerahkan pemuka agama tingkatkan minat warga ikut vaksinasi
Hingga Kamis siang, capaian vaksinasi di Kabupaten Bogor baru 2,5 juta dosis vaksinasi atau 30,32 persen dari target vaksinasi 70 persen jumlah penduduk. Rendahnya capaian ini, membuat Kabupaten Bogor masih tertahan di PPKM level 3 meskipun angka penularan kasus sudah melandai.(KR-MFS)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Hari ini kami monitoring vaksinasi di Desa Cileungsi Kecamatan Cileungsi," ungkap Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Muad Khalim di Cibinong, Bogor, Kamis.
Baca juga: Bupati Bogor akui vaksinasi COVID-19 sulit jangkau wilayah pelosok
Ia mengapresiasi jajaran TNI-Polri dan tenaga kesehatan yang hingga hari ini terus berjibaku melaksanaan vaksinasi di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di Kabupaten Bogor.
"Untuk Kabupaten Bogor yang jumlah penduduknya 5,4 juta jiwa tentu butuh penanganan yang lebih ekstra," kata politisi PDIP itu.
Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto mengatakan, secara kelembagaan DPRD telah mengintruksikan agar setiap anggota dewan berperan aktif dalam pelaksanaan vaksinasi di wilayah Kabupaten Bogor, terutama di daerah pemilihannya masing-masing.
Baca juga: Bupati Bogor gandeng kalangan Habib percepat vaksinasi COVID-19
"Semua anggota harus terjun langsung di dapilnya masing-masing untuk monitoring vaksinasi dan menyerap aspirasi apa yang dibutuhkan oleh petugas agar vaksinasi bisa berjalan lancar dan mencapai target," ujarnya.
Rudy menyebutkan, DPRD bersama Pemerintah Kabupaten Bogor menambah alokasi anggaran untuk insentif nakes dan tambahan penghasilan pegawai rumah sakit yang awalnya dianggarkan Rp60 miliar dalam APBD 2021 murni, kemudian ditambahkan Rp54 miliar dalam APBD Perubahan 2021. Jadi total anggaran untuk insentif nakes sebesar Rp114 miliar dan secara bertahap akan dicairkan.
Baca juga: Pemkab Bogor kerahkan pemuka agama tingkatkan minat warga ikut vaksinasi
Hingga Kamis siang, capaian vaksinasi di Kabupaten Bogor baru 2,5 juta dosis vaksinasi atau 30,32 persen dari target vaksinasi 70 persen jumlah penduduk. Rendahnya capaian ini, membuat Kabupaten Bogor masih tertahan di PPKM level 3 meskipun angka penularan kasus sudah melandai.(KR-MFS)
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021