Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman mengatakan upaya pemerintah yang terus menekan impor pangan dari berbagai negara, ternyata mampu menghemat negara hingga Rp56 triliun.

"Kami akan terus menekan impor pangan dari luar negeri, karena potensi alam dan sumber daya Indonesia jika dikelola dan diberdayakan secara maksimal, Indonesia tidak perlu impor lagi pangan bahkan saat ini sudah mulai ekspor ke berbagai negara," katanya di sela kunjungan ke pusat ekonomi kreatif bunga potong di Selabintan, Sukabumi, Selasa.

Menurut dia, ada beberapa komoditi pangan yang awalnya impor tetapi saat ini sudah ekspor seperti kacang hijau, cabai, bawang merah dan putih, jagung dan lain-lain. Ini menunjukkan petani di Indonesia mampu menghasilkan pangan yang berkualitas dan memiliki kuantitas, bahkan hari ini, Selasa, (6/10) Indonesia juga mengekspor ayam potong ke Myanmar.

Selain itu, yang paling membanggakan selama ini Indonesia selalu impor bawang merah, tetapi sekarang sudah bisa ekspor ke beberapa negara. Dengan mengendalikan impor ternyata bisa menghemat keuangan negara hingga Rp56 triliun dan petani baik skala kecil maupun besar juga mendapatkan keuntungan yang lebih.

Ia menambahkan El Nino pada 1998 lalu yang sempat membuat produksi anjlok pangan, tidak seberapa kuat dibandingkan musim El Nino yang melanda tahun ini, sehingga pemerintah saat itu terpaksa harus mengimpor beras dengan kuantitas yang banyak untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat yang jumlahnya pada tahun itu hanya sekitar 200 juta jiwa.

"Tetapi saat ini dengan arahan Presiden RI Joko Widodo untuk memperkuat pangan sampai sekarang Indonesia tidak impor beras padahal El Nino melanda bangsa ini lebih panjang yang menyebabkan kekeringan di mana-mana. Tapi, karena memiliki cadangan pangan yang melimpah sehingga persediaan tetap terpenuhi," katanya menambahkan.

Amran mengatakan yang harus dibangun saat ini ada rasa optimistis dan jangan selalu mempertanyakan kapan impor, padahal Indonesia sudah mampu ekspor pangan ke berbagai negara walaupun usia pemerintahan Presiden RI baru satu tahun. Untuk itu, pihaknya yakin ekspor pangan akan terus ditambah dengan memperkuat persediaan pangan di dalam negeri.

"Tidak hanya pangan saja yang akan diekspor, tetapi bunga yang ternyata mempunyai nilai ekonomi tinggi seperti yang dikembangkan oleh petani di Sukabumi, Jawa Barat, yang keuntungannya Rp140 juta setiap tahunnya," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015