Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Gabungan aktivis mahasiswa di Sukabumi, Jawa Barat menggelar aksi solidaritas untuk Salim Kancil yang merupakan aktivis antitambang yang tewas karena dianiaya di Lumajang, Jawa Timur.
"Aksi ini sebagai bentuk solideritas kami untuk Salim Kancil yang tewas dibunuh akibat menolak aktivitas tambang ilegal di daerahnya," kata salah seorang mahasiswa dari Liga Mahasiswa Sukabumi, Irvan Virgiawan di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, aksi ini juga mendesak pihak kepolisian untuk mengusut hingga ke akarnya kasus pembunuhan aktivis antitambang ini dan segera menangkap pelaku utama atau oknum intelektual yang mengerahkan puluhan preman untuk membunuh aktivis antitambang di Lumajang.
Selain itu, aksi tersebut bertujuan untuk mencegah adanya penekanan dan kriminalisasi pada aktivis, karena aktivis antitambang kerap mendapatkan ancaman dan sangat minim sekali mendapatkan perlindungan salah satunya Salim Kancil yang tewas di Balai Desa Selok Awar-Awar yang tidak jauh dari rumahnya.
"Kami meminta aparat kepolisian untuk mengawal perjuangan penggiat agraria, jangan ada Salim Kancil lainnya atau pembunuhan terhadap aktivis antitambang," tambahnya.
Di sisi lain, mahasiswa meminta kepada Pemkab Sukabumi untuk segera menyelesaikan masalah dan sengketa tambang dan agaria dengan baik dan tidak jangan sampai terjadi kasus seperti yang dialami Salim Kancil.
Selain itu, Kabupaten Sukabumi juga memiliki potensi tambang yang besar dan rawan terjadi sengketa.
Sementara itu, Kabagren Polres Sukabumi Kota, Kompol WE Pardede mengatakan polisi menampung aspirasi para mahasiswa Polisi dan institusi kami pasti bekerja secara profesional dalam mengusut hingga tuntas kasus pembunuhan aktivis antitambang ini yakni Salim Kancil.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Aksi ini sebagai bentuk solideritas kami untuk Salim Kancil yang tewas dibunuh akibat menolak aktivitas tambang ilegal di daerahnya," kata salah seorang mahasiswa dari Liga Mahasiswa Sukabumi, Irvan Virgiawan di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, aksi ini juga mendesak pihak kepolisian untuk mengusut hingga ke akarnya kasus pembunuhan aktivis antitambang ini dan segera menangkap pelaku utama atau oknum intelektual yang mengerahkan puluhan preman untuk membunuh aktivis antitambang di Lumajang.
Selain itu, aksi tersebut bertujuan untuk mencegah adanya penekanan dan kriminalisasi pada aktivis, karena aktivis antitambang kerap mendapatkan ancaman dan sangat minim sekali mendapatkan perlindungan salah satunya Salim Kancil yang tewas di Balai Desa Selok Awar-Awar yang tidak jauh dari rumahnya.
"Kami meminta aparat kepolisian untuk mengawal perjuangan penggiat agraria, jangan ada Salim Kancil lainnya atau pembunuhan terhadap aktivis antitambang," tambahnya.
Di sisi lain, mahasiswa meminta kepada Pemkab Sukabumi untuk segera menyelesaikan masalah dan sengketa tambang dan agaria dengan baik dan tidak jangan sampai terjadi kasus seperti yang dialami Salim Kancil.
Selain itu, Kabupaten Sukabumi juga memiliki potensi tambang yang besar dan rawan terjadi sengketa.
Sementara itu, Kabagren Polres Sukabumi Kota, Kompol WE Pardede mengatakan polisi menampung aspirasi para mahasiswa Polisi dan institusi kami pasti bekerja secara profesional dalam mengusut hingga tuntas kasus pembunuhan aktivis antitambang ini yakni Salim Kancil.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015