Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mencatat dua kejadian bencana alam longsor melanda dua kecamatan mengakibatkan  belasan rumah dan satu madrasah rusak parah serta seorang warga luka serius akibat tertimpa material longsor.

Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi Selasa, mengatakan longsor terjadi di Desa Sukabungah, Kecamatan Campaka Mulya dan Desa Mekargalih Kecamatan Cikalongkulon, tidak ada korban jiwa hanya seorang warga mengalami luka.

"Di Desa Sukabungah longsor terjadi akibat tebing setinggi 7 meter di belakang madrasah dan perkampungan longsor, sebelumnya hujan sempat turun deras dengan intensitas cukup lama," katanya.

Baca juga: Hujan deras picu bencana longsor dan banjir di wilayah Sukabumi
Baca juga: Lima rumah rata dengan tanah akibat longsor di Cianjur

Akibatnya material longsoran menimpa dua ruangan madrasah hingga rusak parah dan jebol, tidak hanya bangunan sekolah, longsor juga merusak satu unit rumah warga yang terletak bersebalahan dengan bangunan sekolah.

Dua ruang yang rusak, merupakan ruang guru dan kelas 12 jebol, tidak ada korban jiwa baik di bangunan sekolah atau rumah karena saat peristiwa terjadi sedang tidak ada aktivitas, sedangkan pemilik rumah sudah lebih dahulu mengungsi.

"Sedangkan di Desa Mekargalih Kecamatan Cikalongkulon, longsoran menimpa permukiman penduduk, seorang warga tertimpa material longsoran, tapi berhasil dievakuasi dan hanya mengalami luka serius di bagian kepala, belasan rumah rusak ringan dan sedang," katanya.

Baca juga: Longsor timbun tiga warga Sukabumi satu meninggal

Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu hasil pendataan petugas di lapangan terkait kerusakan pasti di dua wilayah yang terjadi bencana alam longsor. Namun pihaknya memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

"Kami mengimbau warga untuk tetap waspada karena sejak satu pekan terakhir, intensitas hujan mulai tinggi dan terjadi di sebagian besar wilayah Cianjur. Bagi warga di wilayah rawan bencana alam banjir dan longsor diimbau lebih jeli membaca tanda alam," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021