Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Seorang warga Kampung Awilega RT 05/05, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kusmayadi (45) harus diasingkan dan dirantai warga di lahan kosong karena mengalami depresi berat.

"Warga dan keluarganya terpaksa melakukan tindakan ini sejak tiga bulan lalu, karena warga Desa Prianganjata, Kecamatan Sukalarang ini kerap melakukan tindakan pengrusakan terhadap rumah warga, baik di wilayah desanya maupun desa tetangga," kata Ketua RT 05 Ade Wahyudin di Sukabumi, Minggu.

Menurut dia, sebelum mengalami depresi seperti ini, Kusmayadi merupakan orang yang sukses dan pernah menjadi distributor rokok, namun usaha yang dibangunnya tersebut bangkrut sehingga terjadi permasalah di keluarganya, bahkan anak dan istrinya pun mengasingkan pria tersebut.

Sakit depresinya ini sudah diidapnya selama delapan tahun atau sejak 2007, padahal saat kecil hingga dewasa Kusmayadi mendapatkan pendidikan yang tinggi dan pernah kuliah. Pria ini juga dikenal pekerja keras karena saat SD dan SMP sering membantu orang tuanya untuk menjadi kuli bangunan di sela sekolahnya.

Namun, karena usahanya bangkrut dan keluarganya mengasingkan tekanan batinnya memuncak sehingga akhirnya depresi seperti sering mengamuk, merusak rumah warga dengan cara melemparkan batu, mengobrol sendiri bahkan nekat melukai orang lain. Sehingga, warga resah dengan kondisi Kusmayadi dan mengambil jalan untuk diasingkan di lahan kosong yang dibuatkan rumah dengan hanya beralaskan karpet hijau dan beratapkan terpal biru.

"Setiap harinya ada warga yang memberi makan. Namun, kami mengapresiasi Kusmayadi yang walaupun kondisinya depresi tetapi pengetahuan tentang pemerintahan dan politik tinggi, bahkan saat ditanya warga tentang pemerintahan dan politik jawabannya selalu diplomatis," tambahnya.

Upaya penyembuhan pun sudah sering dilakukan dan pernah mendapatkan perawatan kejiwaan di salah satu rumah sakit di daerah Bogor, Jabar.

Sementara, saat ditanya wartawan, Kusmayadi hanya bisa tertawa dan tersenyum sambil terus berkali-kali mengucap takbir dan menggenggam kertas putih di tangannya. Walaupun tangan dan kakinya dirantai ia masih bisa menjawab pertanyaan dari pewarta yang ingin mengorek kisah hidupnya.

"Rantai yang ada di tangan dan kaki kiri lepas sendiri dan itu mukzizat," singkat Kusmayadi saat ditanya wartawan.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015