Bogor, (Antara Megapolitan) - Tiga dari 12 sekolah di Kota Bogor, Jawa Barat, lolos babak penyisihan Lomba Cerdas Cermat Kepemiluan tingkat SLTA yang diselenggarakan oleh KPU setempat, Kamis.

"Tiga sekolah dari 12 sekolah berhasil lolos di babak penyisihan lomba cerdas cermat kepemiluan 2015. Mereka akan bertanding final pada 19 September mendatang," kata Komisioner Bagian Hukum KPU Kota Bogor, Siti Natawati.

Siti mengatakan, 12 sekolah yang mengikuti babak penyisihan berasal dari hasil seleksi tertulis yang dilaksanakan oleh KPU pada 12 September lalu. Sekolah-sekolah tersebut adalah, SMA Pesat, SMK Bina Sejahtera 1, SMA PGRI 3 Bogor, SMA Negeri 7, SMA Negeri 10, SMA Negeri 1, SMA Kasgoro, SMA K YPK 1 Bakti, SMK 2 Dasa Semesta dan SMA IT Umul Quro.

"Tiga sekolah yang lolos babak penyisihan adalah SMK Bina Sejahtera 1, SMK Negeri 1, SMA Budi Mulia dan SMK Dasa Semesta," kata Siti.

Ia mengatakan, ketiga sekolah ini nantinya mengikuti final untuk meraih hadiah sebagai juara pertama, kedua dan ketiga serta juara harapan lomba cerdas cermat kepemiluan yang diselenggarakan oleh KPU Kota Bogor.

Ketua Komisioner KPU Kota Bogor Undang Suryatna mengatakan, Cerdas Cermat Kepemiluan tingkat SLTA diselenggarakan dalam rangka sosialisasi dan pendidikan pemilu kepada generasi muda yang diyakini dapat meningkatkan partisipasi pemilih pemula.

"Cerdas cermat kepemiluan ini merupakan rangkaian pemilu yang dimulai dari seleksi tertulis, cerdas cermat dan final," kata Undang.

Undang mengatakan, cerdas cermat kepemiluan tingkat SLTA kali ini merupakan yang keempat kalinya diselenggarakan oleh KPU. Kegiatan serupa diawali sejak tahun 2007, lalu 2010, dan 2012. Tahun ini KPU kembali menyelenggarakan dengan melibatkan seluruh sekolah SLTA se-Kota Bogor baik SMA, SMK dan MA.

Undang menyebutkan, cerdas-cermat kepemiluan salah satu bentuk dari pendidikan pemilu yang dikemas sedemikian rupa, ada sisi hiburan, dan disisi lain menambah wawasan dan menumbuhkan pemahaman serta kesadaran bagi pelajar yang akan menjadi pemilih pemula.

"Supaya pemilih pemula ini betul-betul memahami dan menyadari pemilu penting bagi masa depan mereka dan bangsa," kata Undang.

Tidak hanya itu, kata Undang, penyelenggaraan sosialisasi dan pendidikan kepemiluan dan demokrasi juga untuk menjadikan para pelajar sebagai duta pemilu di masing-masing sekolah.

Menurut Undang, selama empat kali penyelenggaraan, meski belum meneliti sejauh apa dampaknya, namun dinyakini penyelenggaraan sosialisasi dan pendidikan kepemiluan melalui cerdas-cermat mendorong meningkatkan partisipasi pemilih khususnya pemilih pemula.

"Ini dilihat dari tingkat partisipasi tahun lalu, cukup tinggi yakni 75 persen," kata Undang.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015