Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencatat Januari hingga Agustus 2015 lahan pertanian yang kekeringan akibat kemarau mencapai 6.018 hektare.

"Rincian lahan pertanian yang kekeringan kekeringan ringan seluas 1.222 hektare, kekeringan sedang 2.876 hektare, kekeringan berat 1.119 hektare, dan puso atau gagal panen seluas 722 hektare," kata Kepala DPTP Kabupaten Sukabumi, Sudrajat di Sukabumi, Kamis.

Menurutnya, akibat kemarau panjang ini luasan areal pertanian yang mengalami kekeringan terus bertambah luas. Bahkan, diperkirakan akibat bencana kekeringan tersebut kerugian petani hingga miliaran rupiah dengan asumsi Nilai jika rata-rata satu hektare lahan menghasilkan enam ton gabah kering giling dikalikan Rp5 ribu/kg sehingga kerugiannya Rp30 juta dikurangi biaya produksi dengan asumsi satu hektare Rp15 juta.

Jika Rp15 juta penghasilan petani setiap haktarenya hingga panen dikalikan 722 hektare (lahan pertanian yang puso) nilai kerugiannya mencapai Rp10 miliar. Bahkan, saat ini masih banyak petani yang tetap menanam, tetapi saat panen tidak maksimal yang hasilnya hanya 50-75 persen saja atau produksi setiap hektarenya hanya tiga sampai emapt ton saja.

"Jika melihat kondisi cuaca dan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan tidak akan turun hingga Desember, maka lahan pertanian yang puso akan bertambah luas. Bahkan, jika tidak hujan dalam sepekan ke depan pasti akan ada yang puso," tambahnya.

Sudrajat mengimbau kepada warga agar selama musim kemarau ini petani tidak menanam tanaman yang membutuhkan banyak air, selain itu upaya lainnya adalah dengan cara pompanisasi, namun tetap tidak maksimal karena di sekitar lahan pertanian juga harus ada sumber air.

Upaya terakhir yang dilakukan oleh pihaknya untuk membantu petani dan menyelamatkan lahan pertanian yang sudah ditanam dan akan panen yakni dengan cara mengajukan hujan buatan kepada Pemprov Jabar. "Namun demikian hujan buatan juga harus melihat dahulu kondisi gumpalan agar hasilnya maksimal," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015