Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, mencairkan dana biaya tak terduga senilai Rp3 miliar untuk pengadaan bantuan sosial (bansos) tahun 2021.
"Anggaran Rp3 miliar tersebut untuk pengadaan 20.000 paket bansos," kata Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor, Supriadi, Rabu.
Menurutnya, bansos seharga Rp150 ribu per paket untuk warga yang isolasi mandiri (isoman) itu hingga 31 Juli 2021 sudah terdistribusi 6.407 paket kepada 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor.
Baca juga: Bupati Bogor terima 300 paket sembako bantuan pandemi
Baca juga: DPRD Bogor relakan anggaran kunker dialihkan untuk bansos terdampak pandemi
Ia menyebutkan bahwa warga yang tengah melakukan isoman bisa mendaftar kepada pemerintah desa untuk mendapatkan paket bansos berisi bahan makanan tersebut.
"Nanti daftar ke desa, desa laporan ke kecamatan, dan di kecamatan laporan data ke kami (Dinsos) agar satu pintu, tidak ada dobel data," kata Supriadi.
Ia meminta kecamatan dan desa agar aktif melakukan pendataan warganya yang tengah melakukan isolasi mandiri karena terpapar COVID-19.
Baca juga: DPRD Bogor urunan 60 ton beras untuk warga terdampak PPKM darurat
"Kita memohon kepada pak camat untuk mengusulkan kembali jika ada warganya yang isoman. Dengan data lengkap maka warga yang isoman mendapatkan bantuan ini," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Anggaran Rp3 miliar tersebut untuk pengadaan 20.000 paket bansos," kata Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor, Supriadi, Rabu.
Menurutnya, bansos seharga Rp150 ribu per paket untuk warga yang isolasi mandiri (isoman) itu hingga 31 Juli 2021 sudah terdistribusi 6.407 paket kepada 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor.
Baca juga: Bupati Bogor terima 300 paket sembako bantuan pandemi
Baca juga: DPRD Bogor relakan anggaran kunker dialihkan untuk bansos terdampak pandemi
Ia menyebutkan bahwa warga yang tengah melakukan isoman bisa mendaftar kepada pemerintah desa untuk mendapatkan paket bansos berisi bahan makanan tersebut.
"Nanti daftar ke desa, desa laporan ke kecamatan, dan di kecamatan laporan data ke kami (Dinsos) agar satu pintu, tidak ada dobel data," kata Supriadi.
Ia meminta kecamatan dan desa agar aktif melakukan pendataan warganya yang tengah melakukan isolasi mandiri karena terpapar COVID-19.
Baca juga: DPRD Bogor urunan 60 ton beras untuk warga terdampak PPKM darurat
"Kita memohon kepada pak camat untuk mengusulkan kembali jika ada warganya yang isoman. Dengan data lengkap maka warga yang isoman mendapatkan bantuan ini," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021