Saham-saham Inggris ditutup di wilayah positif pada perdagangan Selasa (20/7/2021), berbalik arah setelah lima hari berturut-turut bertengger di wilayah negatif, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terdongkrak 0,54 persen atau 36,74 poin, menjadi menetap di 6.881,13 poin.
Indeks FTSE 100 tergelincir 2,34 persen atau 163,70 poin menjadi 6.844,39 poin pada Senin (19/7/2021), setelah menyusut 0,06 persen atau 3,93 poin menjadi 7.008,09 poin pada Jumat (16/7/2021), dan merosot 1,12 persen atau 79,17 poin menjadi 7.012,02 poin pada Kamis (15/7/2021), serta turun dua hari sebelumnya.
Dari 100 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks FTSE 100, sebanyak 74 saham berhasil mencetak keuntungan, sementara 25 saham membukukan kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.
Rolls-Royce Holdings, perusahaan induk multinasional Inggris yang mendesain, memproduksi, dan mendistribusikan mesin untuk pesawat terbang dan lain sebagainya melonjak 3,47 persen, merupakan peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Baca juga: Saham-saham Inggris "rebound", indeks FTSE 100 terangkat 1,30 persen
Baca juga: Saham Inggris berakhir positif, setelah indeks FTSE 100 terkerek 0,59 persen
Diikuti oleh saham induk perusahaan properti dan pengembang perumahaan Inggris Berkeley Group Holdings yang terangkat 3,15 persen, serta perusahaan jaringan toko ritel penjual pakaian olahraga dan rekreasi bermerek JD Sports Fashion meningkat 2,94 persen.
Sementara itu, Just Eat Takeaway, perusahaan layanan pemesanan dan pengiriman makanan daring berkinerja paling buruk (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan nilai sahamnya anjlok 4,82 persen.
Baca juga: Saham Inggris lanjutkan reli, indeks FTSE 100 terdongkrak naik 0,17 persen
Disusul oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia berbasis di Meksiko Fresnillo yang terpangkas 3,00 persen, serta perusahaan keamanan siber terkemuka di dunia Avast merosot 2,41 persen.
Editor : Feru Lantara
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021