Pemerintah Kota Bogor turut mengawasi penyaluran bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial melalui PT Pos Indonesia regional Bogor kepada 77.500 kepala keluarga (KK) warga Kota Bogor yang terdampak COVID-19, mulai Senin.
Wali Kota Bogor, Bima Arya, di Kota Bogor, Senin, mengatakan BST tersebut bantuan dari Kementerian Sosial kepada warga Kota Bogor yang terdampak ekonomi akibat pandemi COVID-19 dan belum terdaftar pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) atau disebut Non-DTKS.
"Besaran bantuan yang diberikan adalah Rp600.000 per KK untuk periode Mei dan Juni 2021," katanya.
Baca juga: Kemensos berikan BST kepada 77.000 KK warga Kota Bogor
Kemudian, kepada warga Kota Bogor yang terdaftar dalam DTKS ada sebanyak 72.000 KK, juga mandapat BST sebesar Rp200.000 per KK untuk periode Juli hingga Desember 2021. Warga Kota Bogor yang terdaftar dalam DTKS juga menerima bantuan sosial rutin dari Kementerian Sosial.
Menurut Bima Arya, warga Kota Bogor yang terdaftar pada Non-DTKS juga menerima bantuan paket sembako dari Posko Logistik Darurat Kota Bogor. "Ini adalah ikhtiar kami, agar semua warga Kota Bogor yang terdampak secara ekonomi bisa terbantu," katanya.
Baca juga: Karawang targetkan penyaluran BST bagi keluarga terdampak COVID-19 selesai enam hari
Paket BST yang disalurkan melalui PT Pos Indonesia regional Bogor maupun paket sembako dari Posko Logistik Darurat Kota Bogor, diantarlangsung ke alamat penerima bantuan. "Langkah ini dilakukan untuk menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas masyarakat. Pemkot Bogor membantu mengawasi penyalurannya," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Pos Indonesia Kota Bogor, Pupung H, menyatakan, pihaknya mendapatkan amanah dari Kementerian Sosial untuk menyalurkan BST kepada warga Kota Bogor selama 30 hari ke depan.
Baca juga: 132.047 keluarga di Kota Bekasi terima BST dua bulan
"BST itu diantarkan ke rumah penerima, yang lokasinya di 28 kelurahan di enam kecamatan di Kota Bogor. Kami menargetkan pendistribusian BLT itu sudah selesai sampai 15 Agustus," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Wali Kota Bogor, Bima Arya, di Kota Bogor, Senin, mengatakan BST tersebut bantuan dari Kementerian Sosial kepada warga Kota Bogor yang terdampak ekonomi akibat pandemi COVID-19 dan belum terdaftar pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) atau disebut Non-DTKS.
"Besaran bantuan yang diberikan adalah Rp600.000 per KK untuk periode Mei dan Juni 2021," katanya.
Baca juga: Kemensos berikan BST kepada 77.000 KK warga Kota Bogor
Kemudian, kepada warga Kota Bogor yang terdaftar dalam DTKS ada sebanyak 72.000 KK, juga mandapat BST sebesar Rp200.000 per KK untuk periode Juli hingga Desember 2021. Warga Kota Bogor yang terdaftar dalam DTKS juga menerima bantuan sosial rutin dari Kementerian Sosial.
Menurut Bima Arya, warga Kota Bogor yang terdaftar pada Non-DTKS juga menerima bantuan paket sembako dari Posko Logistik Darurat Kota Bogor. "Ini adalah ikhtiar kami, agar semua warga Kota Bogor yang terdampak secara ekonomi bisa terbantu," katanya.
Baca juga: Karawang targetkan penyaluran BST bagi keluarga terdampak COVID-19 selesai enam hari
Paket BST yang disalurkan melalui PT Pos Indonesia regional Bogor maupun paket sembako dari Posko Logistik Darurat Kota Bogor, diantarlangsung ke alamat penerima bantuan. "Langkah ini dilakukan untuk menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas masyarakat. Pemkot Bogor membantu mengawasi penyalurannya," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Pos Indonesia Kota Bogor, Pupung H, menyatakan, pihaknya mendapatkan amanah dari Kementerian Sosial untuk menyalurkan BST kepada warga Kota Bogor selama 30 hari ke depan.
Baca juga: 132.047 keluarga di Kota Bekasi terima BST dua bulan
"BST itu diantarkan ke rumah penerima, yang lokasinya di 28 kelurahan di enam kecamatan di Kota Bogor. Kami menargetkan pendistribusian BLT itu sudah selesai sampai 15 Agustus," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021