Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau Suharyono mengatakan, korban luka-luka di kakinya akibat serangan harimau Sumatera sudah dirawat inap di Puskesmas Kuala Kampar setelah berhasil selamat dari terkaman harimau yang terjadi pada Sabtu, 10 Juli 2021 pukul 16.00 WIB.

"Kami mengakui dapat kabar adanya seorang warga di Kabupaten Pelalawan. Call centre kami juga mendapat berita itu dan kiriman video serta foto - foto terkait hal tersebut,” kata Kepala BBKSDA Provinsi Riau Suharyono dalam keterangan tertulisnya diterima di Pekanbaru, Minggu.

Ia mengatakan, serangan harimau Sumatera itu terjadi pada seorang warga Desa Serapung Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan.

“Untuk itu tim Resort setempat menuju ke desa atau lokasi korban untuk mendapatkan informasi yang tepat. Tentunya kami turut prihatin, kalau lagi - lagi harus ada korban konflik dengan harimau kami selalu berharap ke semua pihak untuk bersama-sama saling mengingatkan tentang perlunya pemahaman hidup berdampingan dengan satwa yang dilindungi (co-eksistensi),” katanya.

Baca juga: Harimau lepas dari Sinka Zoo, Singkawang dilumpuhkan dengan peluru tajam
Baca juga: BKSDA klarifikasi video yang viral harimau loreng di tengah hutan jati

Dia menambahkan, konflik antara harimau dan manusia yang terjadi di Riau, selalu berkaitan dengan hilangnya habitat satwa dilindungi itu. Selain itu, aktivitas masyarakat yang berpotensi mengancam keselamatan satwa, juga bisa menjadi penyebab harimau bisa melakukan serangan mematikan.

“Janganlah kita dengan sengaja menebang kayu di hutan-hutan primer yang merupakan ruang hidup harimau. Jangan pula kita biarkan saudara-saudara kita, tetangga-tetangga kita memasang jerat di hutan dan berburu babi yang juga merupakan penopang hidup harimau karena makanan pokok harimau itu juga babi," katanya.

Baca juga: Harimau Sumatera mudah mangsa ternak warga yang tidak dikandangkan

"Saya berharap agar saudara - saudara di Desa Serapung untuk tetap tenang, dan tidak membuat anarkis terhadap harimau sumatera liar,” katanya. 
 

Pewarta: Frislidia

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021