Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, berusaha maksimal memenuhi kebutuhan gas oksigen untuk terapi pasien COVID-19 di seluruh Puskesmas, di tingkat kecamatan dan kelurahan di Kota Bogor.

"Pemerintah Kota Bogor mengalokasikan BTT (biaya tidak terduga) untuk pengadaan gas oksigen, sebanyak 100 tabung besar ukuran 6m3 dan 100 tabung kecil ukuran 2m3,untuk kebutuhan Puskesmas," kata Wali Kota Bogor Bima Arya di Bogor, Jumat.

Menurut Bima Arya, Dinas Kesehatan saat ini sedang mendata seluruh Puskesmas di Kota Bogor, berapa kebutuhan gas oksigennya.

Baca juga: Satgas COVID-19 Kota Bogor distribusikan bantuan gas oksigen ke rumah sakit

"Warga yang menjalani isoman (siolasi mandiri) di lingkungan pemukiman ada berapa, dan kebutuhan gas oksigennya berapa," katanya.

Bima menjelaskan, berdasarkan hasil pendataan, maka tabung-tabung gas oksigen akan didistribusikan ke seluruh kecamatan di Kota Bogor.

 "Tabung gas oksigen itu di-pool di kantor Kecamatan, karena kebutuhannya sudah merata di semua wilayah," katanya.

Para Camat, kata dia, akan mendata aset tabung gas oksigen di setiap Puskesmas yang ada, nanti gas oksigen dialokasikan sesuai kebutuhan, termasuk. tabung gasnya.

Baca juga: Pasien positif COVID-19 meningkat, Kota Bogor alami kelangkaan gas oksigen

Menurut Bima Arya, Pemerintah Kota Bogor menyiapkan alokasi khusus distribusi gas oksigen, juga terus membuka jalur kolaborasi pemenuhan kebutuhan oksigen, seperti yang telah dilakukan dengan PT Krakatau Steel.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Bogor Selatan, Maria Yuliana menyatakan, menyambut baik langkah Pemerintah Kota Bogor mengalokasikan kebutuhan gas oksigen ke setiap kecamatan.

Menurut Maria Yuliana, pada Jumat hari ini di dua kelurahan yakni, Rangga Mekar dan Batutulis, ada 198 warga yang positif COVID-19 dan tiga diantaranya saturasinya 80, sehingga membutuhkan bantuan pernafasan dengan oksigen.

Baca juga: Kota Bogor mendapat bantuan 100 tabung besar gas oksigen dari pemerintah

"Di Puskesmas Bogor Selatan, ada 5 tabung kecil gas oksigen. Pada saat kebutuhanya meningkat, kami kesulitan oksigen," katanya.

Camat Bogor Selatan, Hidayatulloh, yang juga ketua Gugus Tugas COVID-19 Bogor Selatan, menambahkan, di wilayahnya ada 685 orang warga yang positif COVID-19, 17 di antaranya dirawat di rumah sakit karena memiliki gejala sedang hingga berat, sedangkan 668 orang warga lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah isolasi maupun di rumah masing-masing.

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021