Washington (Antara/AFP/Antara Megapolitan) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry akan bertemu dengan para pembangkang Kuba selama perjalanan bersejarahnya di negara itu.

"Mereka akan diundang untuk misi kami," kata Kerry kepada jaringan televisi AS berbahasa Spanyol Telemundo, Kamis WIB menjelang kunjungannya pada Jumat (14/8) ke Havana.

Ia mengatakan akan malakukan hal terbuka di sana dengan bebas berjalan-jalan di Old Havana, sebuah distrik indah sejak era kolonial Spanyol yang populer oleh para turis.

Pertemuan tersebut merupakan isu sensitif untuk satu-satunya pemerintah komunis di kawasan Amerika karena membangun kembali hubungan yang normal dengan Washington setelah lebih dari 50 tahun.

Kunjungan Kerry pada Jumat akan menempatkan secara simbolis pada pemulihan hubungan bersejarah yang diumumkan pada 17 Desember tahun lalu oleh Presiden AS Barack Obama dan rekannya dari Kuba Raul Castro untuk membuka jalan bagi musuh di masa Perang Dingin tersebut untuk memulihkan hubungan diplomatiknya.

Setelah acara publik pengibaran bendera, Kerry akan bertemu dengan berbagai sektor masyarakat di Kuba, sumber Kementerian Luar Negeri menjelaskan.

"Kemudian pada hari itu, kami memiliki acara yang lebih besar di tempat tinggal kepala misi kami yang juga merupakan instalasi diplomatik dengan berbagai kelompok diundang termasuk pemerintah Kuba, warga Amerika-Kuba, pemimpin budaya Kuba, korps diplomatik, pengusaha, dan kelompok HAM, politik, dan aktivis media, "kata sumber yang berbicara tanpa menyebutkan jati dirinya.

Menlu juga berharap untuk melihat banyak anggota masyarakat sipil Kuba termasuk para pembangkang di acara itu, sumber tersebut menambahkan.

Sekitar 90 pembangkang ditangkap pada Minggu (9/8) lalu saat protes terhadap pembukaan kembali Kedutaan Besar AS di Havana.

Protes tersebut menandakan kecemasan gerakan oposisi saaat Kerry bersiap untuk secara resmi membuka kembali kedutaan dan mengibarkan bendera AS untuk pertama kalinya sejak 3 Januari 1961.

Penerjemah: A. Ahdiat.

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015