Bogor, (Antara Megapolitan) - Sejumlah pedagang daging yang berjualan di Pasar Anyar (Kebon Kembang) Blok C dan D di Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu ini mogok berjualan, tidak satupun kios daging yang buka.

Pantauan Antara di Pasar Anyar, Minggu sejumlah kios daging di lantai dasar Blok C dan D yang kini berganti nama menjadi Pasar Kebon Kembang tutup, tidak ada aktivitas pedagang maupun jual beli.

Situasi ini membuat sejumlah warga terutama konsumen daging dari restoran, rumah makan padang maupun penjual baso kebingungan dengan berhentinya aktivitas jual beli daging.

Tidak hanya di kios pedagang Pasar Anyar Blok C dan D, sekitar 30 lapak pedagang yang ada di Ruko Jalan MA Salmun samping rel kereta juga berhenti berjualan.

"Pedagang daging hari ini tidak berjualan,dari tadi pagi. Katanya mogok karena harga daging mahal," ujar Agus salah seorang keamanan pasar.

Menurut Agus, tidak satupun pedagang daging berjualan hari ini. Pedagang meninggalkan lapaknya kosong begitu saja. Menurut informasi, mereka akan bergabung dengan pedagang daging lainnya di Jakarta untuk berunjuk rasa.

"Katanya mau demo ke Jakarta, jadi tidak ada pedagang daging yang ke pasar hari ini," katanya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Fauzi (37) pedagang bumbu di Pasar Anyar Blok C-D. Menurutnya, pedagang daging berhenti berjualan karena harga daging sangat mahal yakni mencapai Rp140 ribu per kilo gram.

"Kemarin harga daging cukup tinggi sudah mencapai Rp140 ribu per kg. Sebelumnya, masih Rp120 ribu pedagang tetap berjualan. Mungkin karena sekarang stok sudah habis jadi mereka tidak berjualan," kata Fauzi yang tokonya berada persis di depan kios daging.

Menurut Fauzi, tutupnya pedagang daging ini membuat sejumlah warga yang biasa membeli daging kebingungan. Banyak yang bertanya-tanya, kenapa pedagang daging tidak berjualan, sehingga mereka tidak mendapatkan daging untuk dibawa pulang.

"Dari pagi konsumen banyak yang nanyain, mereka yang belum tahu daging mahal, bertanya-tanya dimana lagi ada yang jualan daging. Terutama warung makan dan penjual baso," kata Fauzi.

Berdasarkan informasi, aksi mogok yang dilakukan oleh pedagang daging sebagai bentuk protes karena mahalnya harga jual daging yang kini mencapai Rp140 ribu per kg. Pedagang kesulitan untuk menjual daging karena harga yang terlalu tinggi.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015