Jakarta, (Antara Megapolitan) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (Ka BMKG) Andi Eka Sakya memberikan peringatan dini terkait fenomena El-nino dan panjangnya musim kemarau dan harus segera diantisipasi oleh pemerintah. 

"Dampak yang mungkin terjadi pada sektor pertanian adalah menyebabkan panjangnya masa paceklik atau gagal panen," katanya di Jakarta, Kamis.

Pada sektor kehutanan El Nino dapat berdampak pada kebakaran hutan dan lahan. Pada sektor kesehatan berdampak pada kurangnya ketersediaan air bersih dan meningkatnya demam berdarah.

Namun demikian, tidak semua fenomena El-Nino berdampak negatif, Andi mengungkapkan pada sektor kelautan, fenomena ini dapat meningkatkan tangakapan ikan dan potensi garam. 

Dampak lainnya lagi dari Fenomena El-nino adalah adanya kemunduran awal musim hujan 2015/16 di beberapa daerah. 

"Musim hujan 2015/16di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi akan mulai pada bulan November atau Desember," ujarnya.
 
Menurut dia pada 2015 ini, fenomena kekeringan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia,  seperti Jawa, Sulawesi Selatan, Lampung, Bali, NTB dan NTT telah mengalami hari tanpa hujan berturut-turut sangat panjang. 

"Jika dipantau dari Peta Monitoring Hari Tanpa Hujan, wilayah-wilayah tersebut sudah kering sejak Mei 2015," katanya dalam keterangan terulisnya.

Andi menyatakan panjangnya musim kemarau di beberapa tempat di Indonesia, terutama di sebelah selatan katulistiwa pada tahun 2015 ini diduga merupakan dampak dari fenomena El Nino yang telah mencapai level moderate dan diprediksi akan menguat mulai Agustus sampai dengan Desember 2015. 

Menurut dia tren penguatan El Nino 2015 ini ditunjukkan oleh adanya kenaikan indeks ENSO dari 1,6 pada bulan Juni menjadi 2,2 pada bulan Desember 2015.

"Daerah-daerah di Indonesia yang berpotensi terkena dampak El Nino 2015 meliputi Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan," ujarnya.

Andi juga memprediksi panjang musim kemarau dibeberapa wilayah di Indonesia. NTB dan NTT telah memasuki musim kemarau sejak bulan Maret 2015 dan diprediksi akan berlangsung sampai dengan November 2015.  

Sementara untuk wilayah Jawa memasuki musim kemarau sejak bulan April 2015 dan diprediksi berlangsung hingga Oktober 2015.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015