Bogor, (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengajak masyaraka berhemat menggunakan air terutama pada musim kemarau agar pasokan air tetap terjaga sehingga tidak kesulitan mendapatkan air bersih.

"Situasi saat ini ada baiknya kita cermat menggunakan air, berhemat dan tidak baik berlebihan. Khususnya untuk warga di kota jangan sampai menggunakan air berlebihan, cuaca saat ini cukup ekstrim," kata Bima usai menggelar Shalat Istighatsah di Lapangan Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Bima mengatakan, menghadapi musim kemarau mengajak masyarakat bersama-sama untuk berikhtiar dengan menggelar Shalat Istisqo, sebagai salah satu upaya meminta pertolongan kepada Allah untuk diberikan hujan.

"Kita berikhtiar, karena segala sesuatu adalah kuasa Allah. Maka itu, Pemerintah Kota Bogor bersama MUI menggelar Shalat Istisqo sebagai permohonan kita agar Bogor sebagai Kota Hujan bisa kembali diturunkan hujan," kata dia.

Menurut Bima, kemarau panjang telah menyebabkan kekeringan di sejumlah titik. Tercatat ada sekitar empat titik wilayah di Kota Bogor yang mengalami kekeringan yakni Kelurahan Mulya Harja, Situ Gede, dan Sukaraja.

Kota Bogor yang dulunya hijau, lanjut dia, kini telah berubah kering. Sejumlah tanaman di taman banyak yang kering dan mati, termasuk rumput di Istana Bogor juga ikut mengering.

"Kita khawatir dengan situasi saat ini, bagaimana dengan masyarakat pinggiran yang juga mengalami kekeringan, jangankan untuk minum untuk kebutuhan sehari-hari mereka sulit mendapatkan air," kata Bima.

Bima menyatakan, dirinya telah menginstruksi PDAM Tirta Pakuan untuk menyalurkan air bersih kepada masyarakat di wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan. Seperti yang telah disalurkan di wilayah Mulyaharja.

"Diperkirakan musim kemarau ini berlangsung sampai September, ini akan menjadi puncak kekeringan. Selain hemat air, untuk wilayah yang kesulitan akan diintervensi oleh PDAM, dan dimobilisasi oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk menyalurkan air," katanya.

Tokoh masyarakat Bogor, yang juga Ketua Baznas Pusat, Didin Hafududdin mengatakan, kekeringan yang dialami Kota Bogor yang dikenal sebagai Kota Hujan merupakan kuasa Allah untuk memperlihatkan kekuasaannya, dan menyadarkan manusia.

"Kita sangat perlu dan tergantung pada Rahmat Allah, air hujan bukan persoalan kecil tapi persoalan subtansial. Bisa kita bayangkan jika tidak ada hujan sangat membahayakan. Mari kita tingkatkan amar makruf nahi mukar, agar kita terhindar dari kesusahan," katanya.

Sudah lebih satu bulan wilayah Kota Bogor tidak diguyur hujan. Sejumlah daerah sudah mengalami kesulitan air, beberapa tanaman kering dan mati, termasuk rumput di Istana Bogor. Pemerintah Kota Bogor mengajak masyarakat menggelar Shalat Istisqo untuk meminta hujan.

Shalat Istisqo ini dihadiri ratusan warga Kota Bogor yang berasal dari berbagai unsur, seperti organisasi masyarakat, tokoh agama, umaroh, masyarakat umum, anggota TNI, Kepolisian, pelajar dan pegawai pemerintahan.

Sejumlah Muspida turut hadir menyelenggarakan Shalat Istisqo seperti Wali Kota, Wakil Wali Kota Usmar Harimana, Sekretaris Daerah, Ade Syarif Hidayat, Korem 061/Suryakancana Kol Inf Fulad, Dandim 0606/Kota Bogor, Ketua MUI KH Adam Ibrahim, Ketua Baznas Pusat Didin Hafiduddin.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015