Accra (Antara/Xinhua-OANA/Antara Megapolitan) - Orngaisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) pada Senin (20/7) menyerukan tindakan cepat guna memerangi flu unggas di Afrika Barat.

Seruan itu dikeluarkan setelah wabah virus tersebut di Ghana, Nigeria, Burkina Faso, Niger dan Pantai Gading.

"Ketakuan merebak bahwa tanpa campur-tangan tepat pada waktunya untuk mencegah wabah virus flu unggas yang sangat menular, H5N1, di seluruh Afrika Barat, penyebaran lebih jauh ke seluruh wilayah dan ke luar wilayah ini tak terelakkan," kata pernyataan FAO.

Tindakan mendesak diperlukan untuk memperkuat penyelidikan hewan dan sistem pelaporan di wilayah tersebut sebelum terjadi rembesan ke manusia, kata Kepala Divisi Layanan Kesehatan Hewan FAO Juan Lubroth, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa siang.

Organisasi itu memperingatkan, "Penyakit tersebut dapat menular ke manusia dan dipandang sangat mematikan."

FAO meminta 20 juta dolar AS untuk mencegah penyebaran virus itu ke seluruh Afrika Barat, dan bekerjasama dengan Organisasi Kesehatan Dunia dalam upaya memeranginya.

Serangan pertama virus H5N1 di Afrika Barat terjadi pada 2006, dan dibasmi pada 2008.

Virus tersebut menyerang lagi di Nigeria pada penghujung 2004, saat virus itu menyebar dengan cepat dalam waktu tiga bulan dan sampai saat ini lebih dari 1,6 juta unggas mati akibat virus tersebut.

Penerjemah: Chaidar.

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015