Sebanyak 922 prajurit TNI dari jajaran Kodam Jaya 'bertempur' di kawasan komersial Distrik 2 Meikarta Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dalam sebuah latihan uji siap tempur terintegrasi tingkat kompi, batalyon raider, dan pleton.
Mereka terdiri atas Satuan Yonif 203/AK dengan kendaraan tempur Panser Anoa, Yonkav 9/SDK yang mengendarai Tank Scorpion, Yonarhanud 10/ABC bersenjatakan Rudal Mistral, Armed 7/105 GS dengan Meriam 155, serta Denzipur 3/ATD yang mengendarai Mobil Jihandak.
"Kami ingin melihat sejauh mana kesiapan prajurit-prajurit kita dalam melaksanakan tugas pokoknya mengamankan NKRI khususnya saat menghadapi pertempuran kota, pertempuran jarak dekat," kata Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman di Cikarang, Selasa.
Baca juga: Korps Brimob Polri latihan "urban warfare" di Meikarta Bekasi
Dia mengatakan uji siap tempur ini sekaligus sebagai persiapan tugas latihan Batalyon Tim Pertempuran (YTP) di Baturaja, Sumatera Selatan pada 5 Juni 2021 mendatang.
Dudung menyebut pemilihan Kota Baru Meikarta sebagai lokasi latihan tempur dikarenakan karakteristik Meikarta yang memenuhi syarat untuk dijadikan area pertempuran jarak dekat.
"Di Baturaja nanti karakteristik lokasinya juga mirip seperti di sini. Meikarta sangat ideal, ada gedung-gedung yang belum digunakan, dalam proses pembangunan, sangat cocok untuk pertempuran kota. Kalau dilaksanakan di Jakarta tidak mungkin, kita harus menutup kantor dulu dan sebagainya, sulit sekali," katanya.
Prajurit Kodam Jaya, kata dia, harus siap mengantisipasi kemungkinan terjadinya situasi buruk yang terjadi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, khususnya saat berhadapan dengan musuh dalam sebuah pertempuran kota.
Baca juga: Gegana KorBrimob Polri latihan perang di Meikarta
"Latihan ini disiapkan untuk penanganan kelompok-kelompok kecil di gedung-gedung atau di dalam ruangan, tidak serta merta satuan tempur saja melainkan juga pasukan tembak jarak dekat," ucapnya.
"Setelah latihan ini, kalian kembali ke satuan dan tetap faktor keamanan yang diutamakan karena masih banyak tugas yang akan kita laksanakan. Berlatih terus agar fisik selalu prima, tunjukkan kalian prajurit-prajurit profesional dan pantas sebagai prajurit pilihan yang bertugas di Kodam Jaya," imbuh dia.
Presiden Direktur Meikarta Reza Jazwin Chatab mendukung latihan prajurit TNI Kodam Jaya di Distrik 2 Meikarta. Dia berharap melalui latihan ini kerja sama yang selama ini telah terjalin dengan baik dapat lebih ditingkatkan.
"Semoga ke depan kita dapat lebih bersinergi lagi, khususnya dengan para prajurit TNI," katanya.
Baca juga: Meikarta-BPBD Bekasi kerja sama adakan pelatihan simulasi bencana alam
Reza juga mengucapkan selamat atas suksesnya kegiatan latihan uji siap tempur sekaligus rasa terima kasih kepada Kodam Jaya atas dipilihnya Meikarta sebagai arena latihan berskala besar ini.
"Kami dan para penghuni serta pengunjung Meikarta tentu akan semakin merasa terjamin keamanan serta kenyamanannya berkat atensi prajurit Kodam Jaya melalui latihan tempur ini," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Mereka terdiri atas Satuan Yonif 203/AK dengan kendaraan tempur Panser Anoa, Yonkav 9/SDK yang mengendarai Tank Scorpion, Yonarhanud 10/ABC bersenjatakan Rudal Mistral, Armed 7/105 GS dengan Meriam 155, serta Denzipur 3/ATD yang mengendarai Mobil Jihandak.
"Kami ingin melihat sejauh mana kesiapan prajurit-prajurit kita dalam melaksanakan tugas pokoknya mengamankan NKRI khususnya saat menghadapi pertempuran kota, pertempuran jarak dekat," kata Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman di Cikarang, Selasa.
Baca juga: Korps Brimob Polri latihan "urban warfare" di Meikarta Bekasi
Dia mengatakan uji siap tempur ini sekaligus sebagai persiapan tugas latihan Batalyon Tim Pertempuran (YTP) di Baturaja, Sumatera Selatan pada 5 Juni 2021 mendatang.
Dudung menyebut pemilihan Kota Baru Meikarta sebagai lokasi latihan tempur dikarenakan karakteristik Meikarta yang memenuhi syarat untuk dijadikan area pertempuran jarak dekat.
"Di Baturaja nanti karakteristik lokasinya juga mirip seperti di sini. Meikarta sangat ideal, ada gedung-gedung yang belum digunakan, dalam proses pembangunan, sangat cocok untuk pertempuran kota. Kalau dilaksanakan di Jakarta tidak mungkin, kita harus menutup kantor dulu dan sebagainya, sulit sekali," katanya.
Prajurit Kodam Jaya, kata dia, harus siap mengantisipasi kemungkinan terjadinya situasi buruk yang terjadi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, khususnya saat berhadapan dengan musuh dalam sebuah pertempuran kota.
Baca juga: Gegana KorBrimob Polri latihan perang di Meikarta
"Latihan ini disiapkan untuk penanganan kelompok-kelompok kecil di gedung-gedung atau di dalam ruangan, tidak serta merta satuan tempur saja melainkan juga pasukan tembak jarak dekat," ucapnya.
"Setelah latihan ini, kalian kembali ke satuan dan tetap faktor keamanan yang diutamakan karena masih banyak tugas yang akan kita laksanakan. Berlatih terus agar fisik selalu prima, tunjukkan kalian prajurit-prajurit profesional dan pantas sebagai prajurit pilihan yang bertugas di Kodam Jaya," imbuh dia.
Presiden Direktur Meikarta Reza Jazwin Chatab mendukung latihan prajurit TNI Kodam Jaya di Distrik 2 Meikarta. Dia berharap melalui latihan ini kerja sama yang selama ini telah terjalin dengan baik dapat lebih ditingkatkan.
"Semoga ke depan kita dapat lebih bersinergi lagi, khususnya dengan para prajurit TNI," katanya.
Baca juga: Meikarta-BPBD Bekasi kerja sama adakan pelatihan simulasi bencana alam
Reza juga mengucapkan selamat atas suksesnya kegiatan latihan uji siap tempur sekaligus rasa terima kasih kepada Kodam Jaya atas dipilihnya Meikarta sebagai arena latihan berskala besar ini.
"Kami dan para penghuni serta pengunjung Meikarta tentu akan semakin merasa terjamin keamanan serta kenyamanannya berkat atensi prajurit Kodam Jaya melalui latihan tempur ini," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021