Wali Kota Sukabumi, Jawa Barat Achmad Fahmi mengatakan Idul Fitri 1442 Hijriah atau Lebaran 2021 harus dijadikan momentum ikhtiar bersama untuk mengakhiri pandemi COVID-19.

"Perayaan Lebaran, khususnya bagi umat Muslim merupakan tahun kedua di masa pandemi COVID-19, tentunya selama ibadah puasa Ramadhan kita dilatih untuk bisa menahan hawa nafsu salah satunya untuk tidak mudik sebagai upaya antisipasi penyebaran virus mematikan ini dan saya sebagai kepala daerah berterima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Sukabumi yang tetap menaati protokol kesehatan di tengah suasana suka cita Idul Fitri," katanya di Sukabumi, Jumat.

Baca juga: Cara unik warga kluster Azalea Depok adakan halal bi halal dengan cara drive thru

Dia menjelaskan aturan larangan mudik Lebaran yang dikeluarkan pemerintah pusat sebagai ikhtiar mengakhiri pandemi COVID-19.

"Jangan sampai perayaan Idul Fitri yang seharusnya dirayakan suka cita menjadi tangis akibat tidak mengindahkan aturan dari pemerintah tersebut," katanya.

Maka dari itu, kata dia, masyarakat Kota Sukabumi khususnya yang berada di luar daerah, alangkah baiknya menahan diri untuk tidak mudik.

"Jangan sampai akibat nekat ingin pulang ke kampung halamannya untuk berlebaran bersama keluarga malah tertular atau menularkan COVID-19," kata dia.

Baca juga: Menteri Agama minta warga tidak mudik dan rayakan Lebaran di rumah saja

Ia mengatakan selama diperjalanan tidak menutup kemungkinan seseorang terpapar virus mematikan itu.

Ia mengucapkan rasa terima kasih kepada warganya yang telah menaati aturan peniadaan mudik tahun ini.

"COVID-19 masih ada di sekitar kita dan siapa pun bisa tertular, maka dari itu Lebaran ini harus dijadikan momen kita untuk meningkatkan kualitas diri khususnya terus meningkatkan disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan," tambahnya.

Fahmi mengatakan di tengah suka cita di hari kemenangan berlebaran, penerapan protokol kesehatan harus tetap dipatuhi.

Baca juga: 1.224 personel Polres Bogor kawal amankan perayaan Idul Fitri 1441 Hijriah

Warga yang bersilaturahim, kata dia, harus tetap menggunakan masker dan menjaga jarak, sedangkan setelah bersilaturahmi alangkah baiknya tidak bermain ke tempat-tempat rawan penyebaran COVID-19 dengan cara menghindari kerumunan, tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta selalu membersihkan tangan, baik mencuci dengan sabun maupun menggunakan penyanitasi tangan.

"Dua kali menjalani ibadah puasa Ramadan dalam situasi pandemi COVID-19 telah mengajarkan semua untuk tetap beribadah secara konsisten tanpa mengabaikan protokol kesehatan," katanya. 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021