PT Indocement Tunggal Prakarsa mencatat ada peningkatan pendapatan bersih sebesar 2,2 persen menjadi Rp3,4 triliun pada kuartal I tahun 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Tahun lalu (pendapatan bersih) sebesar Rp3,3 triliun sebagai dampak dari kombinasi volume penjualan yang lebih tinggi walau harga jual flat dan cenderung lebih rendah," kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement, Antonius Marcos di Citeureup, Bogor, Senin (10/5).
Pasalnya, perusahaan produsen semen merk Tiga Roda itu membukukan peningkatan penjualan domestik sebesar 3,7 persen menjadi 4,1 juta ton pada kuartal I tahun 2021, atau naik 147 ribu ton dibanding penjualan pada periode yang sama di tahun lalu.
Baca juga: Indocement raih tiga penghargaan sekaligus pada Top CSR Award 2021
Namun, beban pokok pendapatan Indocement pada kuartal I tahun 2021 meningkat 1,7 persen dari Rp2,2 triliun menjadi Rp2,3 triliun.
"Disebabkan oleh peningkatan pada volume penjualan diimbangi dengan biaya beban pokok per ton yang lebih rendah sebagai dampak dari peningkatan efisiensi yang berkelanjutan termasuk peningkatan penggunaan bahan bakar alternatif dan batu bara berkalori rendah dari periode tahun lalu meskipun ada peningkatan pada harga jual batubara beberapa bulan ini," papar Antonius.
Sehingga, Indocement membukukan pendapatan keuangan bersih yang lebih rendah 43,6 persen dari Rp67,7 miliar pada kuartal I tahun lalu, menjadi Rp38,2 miliar di tahun ini, disebabkan oleh penurunan suku bunga yang berlanjut sejak tahun 2020.
Baca juga: Indocement alami peningkatan permintaan produksi efek vaksinasi COVID-19
Laba periode berjalan pun menurun 12,3 persen menjadi Rp351,3 miliar pada kuartal I tahun 2021 dibandingkan kuartal tahun lalu senilai Rp400,4 miliar yang utamanya disebabkan oleh penurunan pendapatan keuangan bersih.
Meski begitu, Antonius optimistis pertumbuhan positif akan terus berlanjut di tahun 2021. Pasalnya, permintaan semen domestik nasional telah mengalami pertumbuhan positif sejak bulan Februari 2021 dan cenderung menguat pada bulan Maret lalu.
Di samping itu, pihaknya juga menyambut baik instruksi Kementerian Pekerjaan Umum Republik dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkaot penggunaan Semen Hijau (beton) dalam proyek-proyek Infrastruktur dan pemerintah lainnya.
Baca juga: Volume penjualan Indocement naik 43,4 persen pada triwulan tiga 2020
"Indocement tentunya siap memproduksi dan memasok produk Semen Hijau tersebut baik dalam bentuk supply produk PCC, Duracem-Slag Cement dan juga jenis semen yang terbaru yaitu Semen Hidraulik yang sama tangguhnya dengan semen OPC yang sudah dikenal saat ini," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Tahun lalu (pendapatan bersih) sebesar Rp3,3 triliun sebagai dampak dari kombinasi volume penjualan yang lebih tinggi walau harga jual flat dan cenderung lebih rendah," kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement, Antonius Marcos di Citeureup, Bogor, Senin (10/5).
Pasalnya, perusahaan produsen semen merk Tiga Roda itu membukukan peningkatan penjualan domestik sebesar 3,7 persen menjadi 4,1 juta ton pada kuartal I tahun 2021, atau naik 147 ribu ton dibanding penjualan pada periode yang sama di tahun lalu.
Baca juga: Indocement raih tiga penghargaan sekaligus pada Top CSR Award 2021
Namun, beban pokok pendapatan Indocement pada kuartal I tahun 2021 meningkat 1,7 persen dari Rp2,2 triliun menjadi Rp2,3 triliun.
"Disebabkan oleh peningkatan pada volume penjualan diimbangi dengan biaya beban pokok per ton yang lebih rendah sebagai dampak dari peningkatan efisiensi yang berkelanjutan termasuk peningkatan penggunaan bahan bakar alternatif dan batu bara berkalori rendah dari periode tahun lalu meskipun ada peningkatan pada harga jual batubara beberapa bulan ini," papar Antonius.
Sehingga, Indocement membukukan pendapatan keuangan bersih yang lebih rendah 43,6 persen dari Rp67,7 miliar pada kuartal I tahun lalu, menjadi Rp38,2 miliar di tahun ini, disebabkan oleh penurunan suku bunga yang berlanjut sejak tahun 2020.
Baca juga: Indocement alami peningkatan permintaan produksi efek vaksinasi COVID-19
Laba periode berjalan pun menurun 12,3 persen menjadi Rp351,3 miliar pada kuartal I tahun 2021 dibandingkan kuartal tahun lalu senilai Rp400,4 miliar yang utamanya disebabkan oleh penurunan pendapatan keuangan bersih.
Meski begitu, Antonius optimistis pertumbuhan positif akan terus berlanjut di tahun 2021. Pasalnya, permintaan semen domestik nasional telah mengalami pertumbuhan positif sejak bulan Februari 2021 dan cenderung menguat pada bulan Maret lalu.
Di samping itu, pihaknya juga menyambut baik instruksi Kementerian Pekerjaan Umum Republik dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkaot penggunaan Semen Hijau (beton) dalam proyek-proyek Infrastruktur dan pemerintah lainnya.
Baca juga: Volume penjualan Indocement naik 43,4 persen pada triwulan tiga 2020
"Indocement tentunya siap memproduksi dan memasok produk Semen Hijau tersebut baik dalam bentuk supply produk PCC, Duracem-Slag Cement dan juga jenis semen yang terbaru yaitu Semen Hidraulik yang sama tangguhnya dengan semen OPC yang sudah dikenal saat ini," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021