Keracunan massal kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kali ini puluhan warga di Kecamatan Jampangtengah keracunan usai mengkonsumsi minuman berupa es cendol yang dibelinya dari penjual es keliling.

"Ada 34 warga yang mengalami gejala keracunan, kejadian ini setelah mereka menikmati es cendol dari penjual es keliling," kata Camat Jampangtengah Sabar Suko kepada wartawan di Sukabumi, Rabu.

Baca juga: Bocah kembar ikut jadi korban keracunan olahan ikan pindang di Ciangkrek Sukabumi

Adapun 34 korban keracunan terseut berasal dari Kampung Cigolendag RT 38 dan 39 RW 10, Kampung Cileungsir RT 41 dan 42, RW 10, Desa Sindangresmi Kecamatan Jampangtengah.

Informasi yang dihimpun, keracunan massal tersebut usai warga berbuka puasa dan menenggak es cendol yang dibelinya dari penjual es keliling pada Rabu, (5/5). Awalnya korban tidak merasakan gejala keracunan, tetapi setelah beberapa jam puluhan warga mulai merasa mual-mual.

Baca juga: 19 warga Ciangkrek Sukabumi jadi korban keracunan olahan ikan pindang

Ternyata gejala keracunan tidak hanya dirasakan oleh beberapa orang saja, tetapi hingga puluhan di mana seluruh korbannya yang meminum es cendol tersebut. Akibat dari keracunan tersebut 11 orang harus dirawat di Puskesmas Jampangtengah dan sisanya yang hanya mengalami gejala keracunan ringan melakukan rawat jalan.

Hingga kini unsur Muspika Jampangtengah masih melakukan penyelidikan dan sudah mengambil sampel es cendol yang diduga menjadi penyebab keracunan massal tersebut. Sebagian warga yang mengalami gejala keracunan kondisinya sudah membaik.

Baca juga: Keracunan massal di Sukabumi, jumlah korban bertambah

"Keracunan massal ini ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) dan hingga kini kami masih memantau perkembangan kasus keracunan tersebut. Untuk warga yang mengalami gejala ringan hanya menjalani rawat jalan," tambahnya.

Sehari sebelumnya atau tepat pada Selasa, (4/5) sebanyak 24 warga Dusun Ciangkrk, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, keracunan massal usai menyantap hidangan olahan ikan pindang. Hingga saat ini sebagian korban kondisinya kesehatannya sudah membaik.*
 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021