Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan vaksinasi terhadap 4.951 ekor hewan ternak tahap kelima dalam rangka pengendalian penyebaran antraks.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan vaksinasi tahap lima ini sasarannya 1.265 ekor sapi, 3.664 ekor kambing, dan 22 ekor domba yang ada di sembilan desa di tiga kecamatan, yaitu Ponjong, Rongkop, Karangmojo.
"Vaksinasi kami laksanakan di Maret ini, yang mana merupakan tahap kelima. Vaksinasi ini bertujuan untuk mengendalikan penyebaran antraks pada hewan ternak," kata Bambang.
Baca juga: Waspada ancaman anthrax pada hewan kurban
Ia mengatakan pihaknya menerjunkan 116 personel untuk melakukan vaksinasi tersebut. Mereka tergabung dalam Tim Pengendalian Antraks, yang terdiri atas petugas medis hingga veteriner.
"Saya harap vaksinasi pada hewan ternak ini berjalan lancar sehingga hasilnya optimal. Kami masih mewaspadai penyebaran antraks. Kami tidak ingin kasus antraks terulang kembali karena melumpuhkan perekonomian masyarakat petani," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Suseno mengatakan populasi ternak sapi di 2020 lalu mencapai 154.423 ekor dan kambing mencapai 196.050 ekor.
Baca juga: Karawang waspadai serangan penyakit anthrax
Adapun upaya vaksinasi sudah dilakukan sejak 2019 dan akan berjalan selama 10 tahun. Setiap tahunnya pelaksanaan dilakukan setidaknya dua kali dalam setahun.
"Kami menyadari Gunung Kidul sebagai gudang ternak di DIY, sehingga kami harus benar-benar memastikan sapi yang keluar ke DIY bebas antraks," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan vaksinasi tahap lima ini sasarannya 1.265 ekor sapi, 3.664 ekor kambing, dan 22 ekor domba yang ada di sembilan desa di tiga kecamatan, yaitu Ponjong, Rongkop, Karangmojo.
"Vaksinasi kami laksanakan di Maret ini, yang mana merupakan tahap kelima. Vaksinasi ini bertujuan untuk mengendalikan penyebaran antraks pada hewan ternak," kata Bambang.
Baca juga: Waspada ancaman anthrax pada hewan kurban
Ia mengatakan pihaknya menerjunkan 116 personel untuk melakukan vaksinasi tersebut. Mereka tergabung dalam Tim Pengendalian Antraks, yang terdiri atas petugas medis hingga veteriner.
"Saya harap vaksinasi pada hewan ternak ini berjalan lancar sehingga hasilnya optimal. Kami masih mewaspadai penyebaran antraks. Kami tidak ingin kasus antraks terulang kembali karena melumpuhkan perekonomian masyarakat petani," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Suseno mengatakan populasi ternak sapi di 2020 lalu mencapai 154.423 ekor dan kambing mencapai 196.050 ekor.
Baca juga: Karawang waspadai serangan penyakit anthrax
Adapun upaya vaksinasi sudah dilakukan sejak 2019 dan akan berjalan selama 10 tahun. Setiap tahunnya pelaksanaan dilakukan setidaknya dua kali dalam setahun.
"Kami menyadari Gunung Kidul sebagai gudang ternak di DIY, sehingga kami harus benar-benar memastikan sapi yang keluar ke DIY bebas antraks," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021