Magelang (Antara Megapolitan) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bertekad menggerakkan jamu sebagai bagian dari pariwisata, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Parivisata Pemprov Jateng Prasetyo Ariwibowo.

"Kekayaan utama budaya jamu di Indonesia, paling banyak di Jateng mulai dari produksinya, pelakunya, dan industrinya. Jadi akan kita jaga dalam agenda tahunan festival jamu dan kuliner ini sebagai salah satu unggulan Jateng," katanya di Magelang, Jumat (5/6) malam.

Ia mengatakan hal tersebut usai pembukaan Festival Jamu dan Kuliner Jateng 2015 di Alun-Alun Kota Magelang.

Menyinggung jenis jamu yang ada di Jateng, pihaknya menyatakan kurang tahu, sedangkan Pemprov Jateng hanya memfasilitasi agar produk jamu itu makin sehat di masyarakat, maka ada pojok konsultasi sebagai salah satu tempat untuk bertanya apapun tentang jamu.

"Kami ingin menggerakkan jamu sebagai bagian dari wisata. Orang berwisata tidak hanya ngomong jamu, dulunya pahit, obat, tetapi jamu sebagai sesuatu yang menghibur dan produk turunannya tidak hanya jamu, tetapi ada kuliner dan  minuman. Jadi kegiatan ini sebagai upaya dari peningkatan pariwisata," katanya.      
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang membuka festival tersebut, mengharapkan festival jamu dan kuliner itu diselenggarakan setiap tahun dengan tempat penyelengagraan bergilir di tiap kabupaten/kota.

"Kalau jamunya piknik yang datang juga ikut piknik, ada silaturahmi juga mengangkat potensi yang ada di kabupaten/kota tersebut," katanya.

Ia menuturkan melalui festival tersebut bisa mengangkat kekayaan atau potensi yang dimiliki.

"Saya ingin para penjaga stan jamu untuk menjelaskan khasiat jamu yang disajikan. Purwaceng dari Banjarnegara dan Wonosobo misalnya manfaatnya luar biasa. Kami harapkan tidak hanya jamu, tetapi nanti juga kuliner termasuk inovasi-inovasi yang bisa ditampilkan," katanya.

Ia mengatakan inovasi di bidang jamu telah banyak dilakukan.

Kalau dulu orang menganal jamu itu rasanya pahit, katanya, sekarang bermacam-macam rasa, seperti manis, asam, dan rasa yang menarik lainnya.

Pewarta: Heru Suyitno

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015