Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, efektivitas vaksin atas timbulnya imun baru akan efektif muncul pada 28 hari setelah suntikan kedua.

"Karena itu kesadaran dari masyarakat atas penerapan protokol kesehatan harus benar-benar dijalankan dengan baik," ujar Menkes pada Pencanangan Vaksinasi COVID-19 Bagi Pelaku Usaha Pariwisata di Provinsi Sulut, Jumat.

Vaksinasi itu menurut Menteri, tidak 100 persen memproteksi untuk tidak kena virus, namun dapat menekan probabilitas atau risiko untuk sakit sehingga diharapkan terus menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Baca juga: Menkes bersyukur Indonesia bisa dapat empat jenis vaksin COVID-19
Baca juga: Menkes ungkapkan dua strategi untuk perang melawan pandemi virus corona

Wakil Gubernur Steven Kandouw saat mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Menkes pada pencanangan tersebut menambahkan, proses vaksinasi di Sulut berjalan baik.

Di tahap pertama terdapat 22 ribu vaksin yang diterima pemerintah daerah, dan sebanyak 64 ribu di tahap kedua.

"Kita memberi apresiasi karena regulasinya yang cepat, langsung diberikan kepada antara lain pelaku pariwisata. Dengan ini kita ada titik cerah bagi kita semua di Sulut untuk cepat mengatasi permasalahan karena COVID-19 ini," kata Steven Kandouw.

Baca juga: Menkes: Vaksinasi COVID-19 harus dilakukan cepat dengan target waktu 12 bulan

Salah seorang pekerja pariwisata yang menerima vaksin, Olivia, bersyukur karena pelaku usaha pariwisata mendapat prioritas vaksin.

Dia optimistis hal ini akan berdampak positif pada kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di provinsi berpenduduk lebih dari 2,6 juta jiwa itu.

"Saya merasa senang mendapatkan giliran vaksin, karena kita sering bertemu banyak orang termasuk wisatawan. Dengan adanya vaksin ini saya merasa aman dan merasa safety, meski penerapan protokol kesehatan juga tetap harus dijaga," kata Olivia, pekerja pariwisata di Ibis Manado.

Pewarta: Karel Alexander Polakitan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021