Cibinong, (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP), membentuk 16 Tim Reaksi Cepat (TRC) di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) untuk percepatan perbaikan jalan rusak.
"Tim Reaksi Cepat (TRC) siap merespon pengaduan jalan rusak dari masyarakat," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor, Eddy Wardani di Cibinong, Jumat.
Eddy menegaskan, keberadaan tim khusus tersebut sangat penting untuk peningkatan infrastruktur jalan di Kabupaten Bogor. Karena kondisi jalan di Kabupaten Bogor saat ini sudah sangat memprihatinkan.
"Terlebih proses lelang sejumlah kegiatan pembangunan dan rehabilitasi jalan masih berlangsung," katanya.
Ia mengatakan TRC akan berkeliling dan merespon semua pengaduan masyarakat terkait jalan rusak. Jika sudah laporan yang masuk ke TRC dan ternyata kondisi jalan membahayakan. Masyarakat dipersilahkan membuat laporan jalan rusak ke TRC. TRC akan cepat merespon memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Maka, TRC akan merespon cepat untuk memperbaiki jalan tersebut," katanya.
Ia menyatakan TRC merupakan program pertama yang pernah ada di Kabupaten Bogor. Tim Reaksi Cepat (TRC) perbaikan jalan terdiri dari 10 personel yang dipimpin Kepala UPT setempat.
"Saya nyatakan kinerja TRC tidak akan tumpang tindih dengan tim pemeliharaan jalan," katanya.
Meskipun, kata dia, anggaran keduanya masih berasal dari satu sumber di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor.
"Saat ini, anggaran pemeliharaan jalan mencapai Rp109 miliar," katanya.
Ia mengatakan TRC harus bekerjasama dengan tim pemeliharaan jalan agar semua jalan rusak yang kategori membahayakan bisa diperbaiki.
"Jadi tidak akan `overlap` dengan kegiatan yang sedang masuk proses lelang," katanya.
Ia mengatakan tahun 2015, DBMP akan menggarap 125 kegiatan perbaikan dan peningkatan jalan.
"Dari jumlah tersebut, 90 persen sudah memasuki proses lelang," katanya.
Ia mengatakan sudah mengeluarkan 20 Surat Perintah Kerja (SPK). Namun proses lelang masih panjang di DBMP.
"Saya harap TRC bisa bekerja maksimal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Tim Reaksi Cepat (TRC) siap merespon pengaduan jalan rusak dari masyarakat," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor, Eddy Wardani di Cibinong, Jumat.
Eddy menegaskan, keberadaan tim khusus tersebut sangat penting untuk peningkatan infrastruktur jalan di Kabupaten Bogor. Karena kondisi jalan di Kabupaten Bogor saat ini sudah sangat memprihatinkan.
"Terlebih proses lelang sejumlah kegiatan pembangunan dan rehabilitasi jalan masih berlangsung," katanya.
Ia mengatakan TRC akan berkeliling dan merespon semua pengaduan masyarakat terkait jalan rusak. Jika sudah laporan yang masuk ke TRC dan ternyata kondisi jalan membahayakan. Masyarakat dipersilahkan membuat laporan jalan rusak ke TRC. TRC akan cepat merespon memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Maka, TRC akan merespon cepat untuk memperbaiki jalan tersebut," katanya.
Ia menyatakan TRC merupakan program pertama yang pernah ada di Kabupaten Bogor. Tim Reaksi Cepat (TRC) perbaikan jalan terdiri dari 10 personel yang dipimpin Kepala UPT setempat.
"Saya nyatakan kinerja TRC tidak akan tumpang tindih dengan tim pemeliharaan jalan," katanya.
Meskipun, kata dia, anggaran keduanya masih berasal dari satu sumber di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor.
"Saat ini, anggaran pemeliharaan jalan mencapai Rp109 miliar," katanya.
Ia mengatakan TRC harus bekerjasama dengan tim pemeliharaan jalan agar semua jalan rusak yang kategori membahayakan bisa diperbaiki.
"Jadi tidak akan `overlap` dengan kegiatan yang sedang masuk proses lelang," katanya.
Ia mengatakan tahun 2015, DBMP akan menggarap 125 kegiatan perbaikan dan peningkatan jalan.
"Dari jumlah tersebut, 90 persen sudah memasuki proses lelang," katanya.
Ia mengatakan sudah mengeluarkan 20 Surat Perintah Kerja (SPK). Namun proses lelang masih panjang di DBMP.
"Saya harap TRC bisa bekerja maksimal," katanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015