Washington (Antara/AFP/Antara Megapolitan) - Pembajak mencuri informasi dari 100.000 pembayar pajak lewat komputer terhubung ke Internet Dinas Pajak Amerika Serikat (IRS), kata badan pajak federal itu, Selasa.

IRS menyebutkan pencuri di dunia maya itu, yang belum terlacak, memakai informasi pembayar pajak dari sumber di luar IRS untuk mengakses akun, termasuk tanggal lahir, alamat, dan nomor jaminan sosial.

"Pihak ketiga itu memperoleh informasi cukup lengkap dari sumber luar sebelum mencoba mengakses laman IRS, yang memungkinkan mereka membersihkan serangkaian langkah otentikasi, termasuk beberapa pertanyaan verifikasi pribadi, yang biasanya hanya diketahui wajib pajak," kata lembaga itu.

IRS mengatakan pencurian itu melibatkan sistem dalam jaringan "Dapatkan Transkrip", yang memungkinkan pengguna melihat semua transaksi dan laporan mereka di IRS.

Pembajak mencoba mengakses sekitar 200.000 rekening antara Februari hingga mid-Mei, dan berhasil dalam sekitar setengahnya.

IRS mengatakan layanan "Dapatkan Transkrip" ada di sistem komputer yang terpisah dari yang menangani pengajuan pajak daring untuk jutaan orang Amerika setiap tahunnya.

"Sistem itu tetap aman," katanya.

IRS telah menutup layanan "Dapatkan Transkrip", dan inspektur umum dan kantor investigasi kriminal tengah meninjau kasus ini.

IRS juga tidak mengidentifikasi sumber informasi yang memungkinkan para pembajak bisa masuk ke akun.

Badan ini telah memberitahu semua 200.000 pemilik rekening untuk memperingatkan mereka tentang pembajakan ini dan menyediakan pemantauan gratis bagi mereka yang rekening yang diretas.

"Ada kemungkinan bahwa peretasan ini bertujuan untuk mencuri pada musim pajak yang akan datang," demikian IRS.

Penerjemah: E. Syafputri/B. Soekapdjo.

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015