Bogor, (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menginstruksi Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk memantau peredaran beras di seluruh pedagang yang tersebar di sejumlah pasar, untuk mengantisipasi isu peredaran beras sintetis atau beras plastik.

"Saya minta Disperindag untuk memantau peredaran beras di Kota Bogor, bila ada temuan segera ditindaklanjuti," kata Bima Arya di Bogor, Senin.

Bima mengatakan, selain Disperindag, ia juga menginstruksikan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Pakuan Jaya untuk ikut membantu mengawasi peredaran beras di tujuh pasar yang menjadi pengelolaannya.

"Masyarakat kita himbau juga untuk melaporkan bila ada temuan beras sintetis ini, silahkan melaporkannya ke nomor Kepala Bidang Perdagangan yang sudah kita sebar nomor kontaknya," kata Bima.

Menurut Bima, pihaknya sudah melakukan upaya pengawasan sejak sepekan yang lalu, anggota Disperindag disebar ke pasar-pasar untuk mengambil sampel beras yang beredar di masyarakat.

"Dari hasil pantauan dan juga sidak yang sudah dilakukan, kami belum menemukan adanya peredaran beras sintetis itu," kata Bima.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Mangahit Sinaga, menyebutkan pintu masuk distribusi beras di Kota Bogor ada dua yakni Pasar Bogor dan Pasar Anyar.

"Dari dua pasar ini beras yang masuk didistribusikan ke pasar-pasar golongan tiga, ada tujuh pasar dan baru setelah itu didistribusikan ke tingkat pengecer," katanya.

Menurut Sinaga, peredaran beras dapat dipantau melalui pintu masuknya. Sehingga peredaran beras di Kota Bogor terkontrol dengan baik, dan dapat segera mengetahui bila ada kecurigaan.

"Kebutuhan beras di Kota Bogor setiap minggu dikirim sebanyak 75 ton," kata Sinaga.

Sinaga menambahkan, masyarakat tidak perlu panik dan khawatir dengan isu peredaran beras sintetis. Karena, ciri beras dapat dikenali dengan memperhatikan tekstur beras yang bening dan putih, bila direndam tidak tenggelam, aromanya tidak khas beras tapi mengandung bahan kimia, dan bila dimasak teksturnya kenyal seperti gandum.

"Sebelum dibeli periksa dan amati dulu kondisi berasnya, bila curiga tidak usah beli, pastikan membeli beras lokal," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015