Pasukan Gegana Korps Brigade Mobil Kepolisian Negara Republik Indonesia menggelar latihan berskala besar di wilayah perkotaan atau urban warfare di Distrik 1 Meikarta Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi untuk memelihara serta menjaga kesiapan operasional pasukan.
"Latihan urban warfare untuk mengantisipasi kejahatan berkadar serta berintensitas tinggi, utamanya yang menggunakan senjata api dan bahan peledak," kata Komandan Pasukan Gegana Korps Brimob Polri Brigjen Pol Reza Arief Dewanto dalam keterangannya di Cikarang, Senin.
Dia mengatakan latihan ini sejak Sabtu (20/2) pagi hingga siang itu merupakan implementasi latihan besar-besaran di medan 'jungle' maupun 'rural area' atau wilayah perkotaan, khususnya 'large cities' atau 'medium size town'.
Baca juga: Kesuksesan Meikarta di Bekasi diganjar penghargaan Asia
"Selama ini pelatihan baru bersifat parsial. Ini pertama kali kami melaksanakan pelatihan dengan judul besar, yakni urban warfare yang mengintegrasikan beberapa satuan dan spesifikasi kemampuan di dalam tubuh Pasukan Gegana ke dalam sebuah operasi, katanya.
Baca juga: Meikarta tutup tahun dengan buka dua fasilitas manjakan konsumen
Reza mengaku latihan antisipasi aksi kejahatan ini bertujuan meminimalisasi jatuhnya korban dari para anggota yang bertugas di lapangan, sebab pergerakan dalam level tinggi ini melibatkan kuantitas personel berganda, serta bersifat lebih kompleks dengan medan area perkotaan.
"Disebut berskala besar karena kali ini melibatkan seluruh elemen penting dari jajaran Pasukan Gegana, yaitu Satuan Wanteror, Satuan Jibom, dan Satuan KBR didukung teknologi dari Satuan Bantek," ucapnya.
Selain memberikan pertolongan kepada masyarakat yang menjadi korban banjir, Pasukan Gegana tetap menjaga profesionalisme dengan melaksanakan latihan urban warfare dalam kondisi hujan lebat untuk memastikan Kamtibmas yang kondusifitas keamanan.
"Kami ingin pastikan Kamtibmas tetap kondusif dalam situasi seburuk apapun. Selain di Kota Meikarta Cikarang, kami juga melakukan latihan perang serupa di titik lain wilayah Jabodetabek," katanya.
Menurut dia karakteristik Distrik 1 Meikarta sangat cocok untuk jadi area pelatihan strategis karena banyak unsur yang terpenuhi terutama banyaknya gedung dengan suasana perkotaan yang kental.
"Meikarta Distrik 1 dipilih karena memenuhi lima aspek dimensi yaitu punya karakteristik jalan-jalan persimpangan, lorong, gang, barikade, dan blokade. Kedua, ada gedung-gedung mulai dari bangunan tinggi sampai dengan low-rise. Kemudian memiliki jalan lintas bawah permukaan dan atau terowongan, ada ruang terbuka, dan kelima antisipasi serangan musuh dari segala arah 360 derajat," kata dia.
Sementara Presiden Direktur Meikarta Reza Jazwin Chatab mengucapkan selamat atas suksesnya acara latihan gabungan dan terima kasih kepada Pasukan Gegana atas dipilihnya Distrik 1 Meikarta sebagai arena latihan 'Urban Warfare' berskala besar ini.
"Kami dan para penghuni serta pengunjung di Meikarta tentu akan semakin merasa terjamin keamanannya, karena mendapat atensi yang luar biasa dari kepolisian, khususnya Gegana sebagai pasukan elit Indonesia. Hal ini pasti juga menjalar dirasakan oleh warga sekitar, baik di Distrik 1 Meikarta dan kawasan Bekasi pada umumnya," katanya.
Diketahui, sejak pukul 08.00 WIB ratusan warga Distrik 1 Meikarta dan pengunjung, termasuk calon konsumen benar-benar mendapat kejutan disuguhkan pertunjukan latihan aksi kejahatan berkadar tinggi menggunakan senjata api dan bahan peledak layaknya film-film 'action'.
"Ketika proses perburuan kriminal bersenjata berlangsung yang diwarnai rentetan tembakan bertubi-tubi dari kedua belah pihak, para warga spontan berjongkok, malah ada yang tiarap dengan pengawasan dan pengamanan ketat dari aparat. Tapi tak sedikit juga yang merekam detil peristiwa tersebut dan ditayangkan via media sosialnya," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Latihan urban warfare untuk mengantisipasi kejahatan berkadar serta berintensitas tinggi, utamanya yang menggunakan senjata api dan bahan peledak," kata Komandan Pasukan Gegana Korps Brimob Polri Brigjen Pol Reza Arief Dewanto dalam keterangannya di Cikarang, Senin.
Dia mengatakan latihan ini sejak Sabtu (20/2) pagi hingga siang itu merupakan implementasi latihan besar-besaran di medan 'jungle' maupun 'rural area' atau wilayah perkotaan, khususnya 'large cities' atau 'medium size town'.
Baca juga: Kesuksesan Meikarta di Bekasi diganjar penghargaan Asia
"Selama ini pelatihan baru bersifat parsial. Ini pertama kali kami melaksanakan pelatihan dengan judul besar, yakni urban warfare yang mengintegrasikan beberapa satuan dan spesifikasi kemampuan di dalam tubuh Pasukan Gegana ke dalam sebuah operasi, katanya.
Baca juga: Meikarta tutup tahun dengan buka dua fasilitas manjakan konsumen
Reza mengaku latihan antisipasi aksi kejahatan ini bertujuan meminimalisasi jatuhnya korban dari para anggota yang bertugas di lapangan, sebab pergerakan dalam level tinggi ini melibatkan kuantitas personel berganda, serta bersifat lebih kompleks dengan medan area perkotaan.
"Disebut berskala besar karena kali ini melibatkan seluruh elemen penting dari jajaran Pasukan Gegana, yaitu Satuan Wanteror, Satuan Jibom, dan Satuan KBR didukung teknologi dari Satuan Bantek," ucapnya.
Selain memberikan pertolongan kepada masyarakat yang menjadi korban banjir, Pasukan Gegana tetap menjaga profesionalisme dengan melaksanakan latihan urban warfare dalam kondisi hujan lebat untuk memastikan Kamtibmas yang kondusifitas keamanan.
"Kami ingin pastikan Kamtibmas tetap kondusif dalam situasi seburuk apapun. Selain di Kota Meikarta Cikarang, kami juga melakukan latihan perang serupa di titik lain wilayah Jabodetabek," katanya.
Menurut dia karakteristik Distrik 1 Meikarta sangat cocok untuk jadi area pelatihan strategis karena banyak unsur yang terpenuhi terutama banyaknya gedung dengan suasana perkotaan yang kental.
"Meikarta Distrik 1 dipilih karena memenuhi lima aspek dimensi yaitu punya karakteristik jalan-jalan persimpangan, lorong, gang, barikade, dan blokade. Kedua, ada gedung-gedung mulai dari bangunan tinggi sampai dengan low-rise. Kemudian memiliki jalan lintas bawah permukaan dan atau terowongan, ada ruang terbuka, dan kelima antisipasi serangan musuh dari segala arah 360 derajat," kata dia.
Sementara Presiden Direktur Meikarta Reza Jazwin Chatab mengucapkan selamat atas suksesnya acara latihan gabungan dan terima kasih kepada Pasukan Gegana atas dipilihnya Distrik 1 Meikarta sebagai arena latihan 'Urban Warfare' berskala besar ini.
"Kami dan para penghuni serta pengunjung di Meikarta tentu akan semakin merasa terjamin keamanannya, karena mendapat atensi yang luar biasa dari kepolisian, khususnya Gegana sebagai pasukan elit Indonesia. Hal ini pasti juga menjalar dirasakan oleh warga sekitar, baik di Distrik 1 Meikarta dan kawasan Bekasi pada umumnya," katanya.
Diketahui, sejak pukul 08.00 WIB ratusan warga Distrik 1 Meikarta dan pengunjung, termasuk calon konsumen benar-benar mendapat kejutan disuguhkan pertunjukan latihan aksi kejahatan berkadar tinggi menggunakan senjata api dan bahan peledak layaknya film-film 'action'.
"Ketika proses perburuan kriminal bersenjata berlangsung yang diwarnai rentetan tembakan bertubi-tubi dari kedua belah pihak, para warga spontan berjongkok, malah ada yang tiarap dengan pengawasan dan pengamanan ketat dari aparat. Tapi tak sedikit juga yang merekam detil peristiwa tersebut dan ditayangkan via media sosialnya," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021