Bogor, (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat berjanji akan mengevaluasi kondisi Pasar Kebon Kembang yang masih menyisakan persoalan hingga mengkawatirkan para pedagang.

"Hasil sidak di Pasar Kebon Kembang, akan saya buat laporan tertulisnya dan saya laporkan segera Hari Minggu (17/5) besok kepada Wali Kota di rumah dinasnya," kata Wakil Wali Kota Usmar Hariman, di Bogor, Sabtu.

Usmar menyebutkan beberapa temuan yang diperoleh dari hasil sidak yang dilakukannya Jumat (15/5) kemarin diantaranya persoalan jual beli kepemilikan tempat penampungan sementara (TPS) yang ada di Jalan Nyi Raja Permas, Dewi Sartika dan MH Salmun dengan harga bervariasi mulai dari Rp3 juta sampai Rp5 juta per kios.

"Permasalahan krusial dalam temuan sidak di Pasar Kebon Kembang ini adanya pratik jual beli kepemilikan TPS oleh oknum kepada pedagang," katanya.

Sesuai dengan perjanjian bersama TPS akan dibongkar setelah pembangunan atau revitalisasi Pasar Kebon Kembang setelah, seluruh pedagang harus masuk kedalam pasar. Namun, hingga pembangunan blok A, B, C dan D selesai, pedagang masih berjualan di TPS yang berada di pinggir jalan.

Kondisi demikian memberikan rasa ketidakadilan kepada pedagang yang sudah lebih dulu masuk kedalam pasar Blok B1 dan B2, karena posisinya yang berada di lantai dasar khusus pedagang pakaian, mereka kalah saing dengan pedagang yang masih berjualan di TPS.

"Di satu sisi ada pedagang yang diberikan batas waktu berjualan sampai 1 Syawal, disisi lain pedagang yang sudah bagus dan mau berjualan di dalam pasar mengeluhkan tidak bisa berjualan selama TPS masih ada," kata Usmar.

Persoalan lainnya yang ditemukan, perparkiran yang tidak tertib dan memakan badan jalan membuat arus lalu lintas di Jalan Nyi Raja Permas, Dewi Sartika dan MH Salmun menjadi macet. Kondisi ini selain karena masih adanya TPS, juga adanya aktivitas bongkar muat barang serta aktivitas jual beli pedagang.

Begitu juga dengan fasilitas di Pasar Kebon Kembang yang dikeluhkan oleh pedagang diantaranya pendingin udara yang kurang memadai, sulitnya jaringan telepon karena sinyal hilang, dan listrik.

"Semua persoalan yang kita temukan dalam sidak ini akan kita laporkan kepada Wali Kota, untuk dievaluasi, bagaimanapun keputusan untuk solusi permasalahan ini ada ditangan beliau," kata Usmar.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015