Bogor, (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat segera mengoperasikan bus wisata yang dijuluki "Botram" yang akan diluncurkan pada peringatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-533 bulan Juni mendatang.

"Peluncuran bus wisata ini akan menjadi satu rangkaian HJB di bulan Juni nanti, saat ini bus masih berada di perusahaan karoseri untuk persiapan," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Bogor, Suharto, di Bogor, Rabu.

Suharto menjelaskan, bus tingkat dengan sistem terbuka tersebut dirancang menyerupai bus wisata yang ada di Bandung (Bandros), dengan warna merah, bus berkapasitas medium sekitar 15 hingga 20 orang, diyakini akan menjadi sesuatu yang menambah daya tarik pariwisata di Kota Bogor.

"Bus akan dioperasikan mengelilingi wilayah Heritage yang ada di Kota Bogor, seperti Air Mancur, keliling Istana, Kebun Raya dan Jalan Surya Kencana yang merupakan kawasan pecinan," katanya.

Menurut Suharto, Botram hadir dari pemikiran bersama Pemerintah Kota Bogor dan sejumlah pihak terkait. Pengadaannya tidak melibatkan anggaran pemerintah tapi berasal dari dana sponsorship.

"Bus ini merupakan bantuan dari sponsorship, tidak ada ada dana dari pemerintah, murni partisipasi sponsor," kata Suharto.

Dijelaskannya, telah dibentuk kepanitiaan yang akan bekerja sama untuk mengoperasionalkan bus wisata tersebut, terdiri dari instansi terkait, dimana leading sektor masih ada di Bappeda, sampai ditunjuk pihak yang akan menjadi operator yang akan mengoperasikan bus tersebut.

"Terkait operator masih dalam kajian dan pembahasan, yang jelas bus wisata ini akan dikelola oleh perusahaan berbadan hukum, diantaranya yang sudah siap Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) TransPakuan, tapi masih ada pembahasan sebelum HJB, siapapun boleh menjadi operator," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Shahlan Rasyidi menyambut baik kehadiran bus wisata tersebut dan siap mendukung operasional bus tersebut.

"Ini sangat positif sekali dapat mendukung untuk sektor pariwisata di Kota Bogor," kata dia.

Menurut Shahlan, Kota Bogor memerlukan bus wisata tersebut untuk menunjang pariwisata mengenalkan sejarah Bogor kepada masyarakat luas. Untuk itu perlu dipastikan bagaimana operasional dari bus tersebut dan siapa pihak yang akan menjadi operatornya.

"Meski kami (Disbuparekraf-red) belum dilibatkan dalam persiapan bus wisata Bogor ini, kami tetap mendukung. Memastikan siapa operator dan bagaimana operasionalnya," kata dia.

Budayawan Bogor, Taufik Hassunna menambahkan, kebutuhan bus wisata di Kota Bogor sudah seharusnya ada, melihat di beberapa negara-negara maju yang memiliki fasilitas bus wisata untuk menunjang sektor pariwisata kota tersebut, seperti London, dan Bandung.

"Kalau arahnya pariwisata, infrastruktur itu harus ada, di setiap negara sudah memiliki bus "City Tour". Dan Kota Bogor butuh itu," katanya.

Namun, lanjut Taufik, meski dari sisi pariwisata bus tersebut membawa semangat positif. Perlu dikaji dari sisi keselamatan, dan dampaknya bagi transportasi Kota Bogor yang sudah cukup padat.

"Harus ada kajian dari pihak terkait, bagaimana sistem keselamatannya, serta dampaknya bagi lalu lintas Kota Bogor. Jangan sampai kehadirannya menimbulkan persoalan baru," kata dia.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015