Direktur Keuangan, MSDM dan Umum Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Nina Kurnia Dewi memberikan sejumlah tips mengubah pola pikir tentang manajemen pengetahuan di era new normal.
"New normal ini sebetulnya bukan menyesuaikan kebiasaan yang lama dengan kondisi yang baru. Tetapi adalah kita mengadopsi atau menciptakan tata kerja baru di industri yang lama," ungkapnya dalam webinar Monday Mind Cloud Idea (Momi Cloudia) Seri 2 yang digelar oleh Seameo Biotrop, Senin (1/2).
Pada webinar bertajuk "Shifting Mindset On Knowledge Management in New Normal Era" itu Nina menyebutkan, manajemen pengetahuan yang baik diperlukan ketika banyak aktivitas yang perlu dikerjakan secara digital di tengah pandemi COVID-19.
Baca juga: Nina: Media harus mengubah paradigma dari manual ke digital
"LKBN Antara tidak akan mengubah fungsinya dari membuat berita, mendistribusikan berita. Teman-teman di Seameo Biotrop juga tidak akan mengubah tupoksinya, sambil kedatangan pandemi yang bandel ini. Tetap industrinya, tetapi kita harus mengadopsi dengan cara berbeda dari sebelumnya," terangnya.
Menurutnya, kini tak sedikit pekerjaan yang tidak berbasis waktu, melainkan bisa dikerjakan kapan pun meski sedang tidak di kantor. Maka, memerlukan kemampuan baru terhadap kondisi yang baru.
"Mindset kita harus digital, harus kemudian punya skill set yang baru. Kalau masih mengerjakan yang sifatnya sama, akan dilibas oleh teknologi," kata Nina.
Baca juga: Mahasiswa SB-IPB pelajari bisnis Perum LKBN Antara
Ia menerangkan, ada tiga poin besar yang merupakan sumber pengetahuan, yaitu manajemen informasi, manajemen pengalaman, dan manajemen ide.
"Ide harus dikelola dengan baik. Saya bersama teman-teman di LKBN Antara juga terus melakukan refleksi terhadap apa yang memang harus diperbuat oleh kita seiring pengelolaan managemen pengetahuan kantor kita sendiri," terangnya.
Di samping itu, Nina juga menyanjung Direktur Seameo Biotrop, Zulhamsyah Imran yang mampu melahirkan terobosan baru dalam dunia kerja di tengah pandemi COVID-19 berupa Momi Cloudia yang kini sudah seri kedua.
"Momi Cloudia hebat Pak Zul ini sudah menciptakan terobosan baru, di mana dari sinilah kemudian bagi teman-teman khususnya yang menangani SDM membangkitkan semangat kita sebagai human capital organisasi untuk gesit belajar," tutur Nina.
Baca juga: SEAMEO Biotrop telah berikan kontribusi pengembangan pendidikan di Indonesia
Zulhamsyah Imran menyebutkan bahwa melalui menajemen pengatahuan yang baik ia akan mengajak koleganya untuk menuju visi misi bersama.
"Kalau ingin berjalan cepat memang berjalan sendiri, tapi jika ingin berjalan jauh harus bersama-sama," kata Zul.
Sementara itu, Manajer HCID Seameo Biotrop, Dewi Suryani menyebutkan bahwa kegiatan Momi Cloudia awal dilaksanakan pada awal Januari 2021. Hingga kini, kegiatan yang digagas oleh Zulhamsyah itu sudah berlangsung sebanyak dua kali.(KR-MFS)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"New normal ini sebetulnya bukan menyesuaikan kebiasaan yang lama dengan kondisi yang baru. Tetapi adalah kita mengadopsi atau menciptakan tata kerja baru di industri yang lama," ungkapnya dalam webinar Monday Mind Cloud Idea (Momi Cloudia) Seri 2 yang digelar oleh Seameo Biotrop, Senin (1/2).
Pada webinar bertajuk "Shifting Mindset On Knowledge Management in New Normal Era" itu Nina menyebutkan, manajemen pengetahuan yang baik diperlukan ketika banyak aktivitas yang perlu dikerjakan secara digital di tengah pandemi COVID-19.
Baca juga: Nina: Media harus mengubah paradigma dari manual ke digital
"LKBN Antara tidak akan mengubah fungsinya dari membuat berita, mendistribusikan berita. Teman-teman di Seameo Biotrop juga tidak akan mengubah tupoksinya, sambil kedatangan pandemi yang bandel ini. Tetap industrinya, tetapi kita harus mengadopsi dengan cara berbeda dari sebelumnya," terangnya.
Menurutnya, kini tak sedikit pekerjaan yang tidak berbasis waktu, melainkan bisa dikerjakan kapan pun meski sedang tidak di kantor. Maka, memerlukan kemampuan baru terhadap kondisi yang baru.
"Mindset kita harus digital, harus kemudian punya skill set yang baru. Kalau masih mengerjakan yang sifatnya sama, akan dilibas oleh teknologi," kata Nina.
Baca juga: Mahasiswa SB-IPB pelajari bisnis Perum LKBN Antara
Ia menerangkan, ada tiga poin besar yang merupakan sumber pengetahuan, yaitu manajemen informasi, manajemen pengalaman, dan manajemen ide.
"Ide harus dikelola dengan baik. Saya bersama teman-teman di LKBN Antara juga terus melakukan refleksi terhadap apa yang memang harus diperbuat oleh kita seiring pengelolaan managemen pengetahuan kantor kita sendiri," terangnya.
Di samping itu, Nina juga menyanjung Direktur Seameo Biotrop, Zulhamsyah Imran yang mampu melahirkan terobosan baru dalam dunia kerja di tengah pandemi COVID-19 berupa Momi Cloudia yang kini sudah seri kedua.
"Momi Cloudia hebat Pak Zul ini sudah menciptakan terobosan baru, di mana dari sinilah kemudian bagi teman-teman khususnya yang menangani SDM membangkitkan semangat kita sebagai human capital organisasi untuk gesit belajar," tutur Nina.
Baca juga: SEAMEO Biotrop telah berikan kontribusi pengembangan pendidikan di Indonesia
Zulhamsyah Imran menyebutkan bahwa melalui menajemen pengatahuan yang baik ia akan mengajak koleganya untuk menuju visi misi bersama.
"Kalau ingin berjalan cepat memang berjalan sendiri, tapi jika ingin berjalan jauh harus bersama-sama," kata Zul.
Sementara itu, Manajer HCID Seameo Biotrop, Dewi Suryani menyebutkan bahwa kegiatan Momi Cloudia awal dilaksanakan pada awal Januari 2021. Hingga kini, kegiatan yang digagas oleh Zulhamsyah itu sudah berlangsung sebanyak dua kali.(KR-MFS)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021